Indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses mengawali perdagangan di pekan ini dengan kinerja positif. IHSG hari ini, Senin (7/1), ditutup naik 0,20% ke posisi 6.287,22. IHSG sempat naik signifikan hingga 1,28% di awal perdagangan pagi ini, namun IHSG perlahan-lahan merosot turun pada sesi II, walau ditutup masih di zona positif.
IHSG mulai merosot turun setelah jeda istirahat siang. Namun, penurunannya paling paling cepat terjadi pada penghujung perdagangan, yakni 15 menit sebelum perdagangan saham berakhir. Ketika itu IHSG turun dari posisi 6.306,85 ke posisi akhirnya 6.287,22.
Merosotnya kinerja IHSG pada penghujung perdagangan dipengaruhi oleh kinerja tiga sektor yang pada sesi pertama mengalami kenaikan yang signifikan, namun akhirnya ditutup terkoreksi. Sementara satu sektor lainnya yang sudah terkoreksi sejak sesi I berakhir, yaitu sektor aneka industri ditutup dengan koreksi yang semakin besar 1,87%.
Tiga indeks sektoral tersebut yaitu sektor konsumer yang sempat naik 0,93% pada akhir sesi I, namun ditutup terkoreksi 0,17%. Sementara dua sektor lainnya yaitu manufaktur dan perdagangan yang sempat terangkat naik pda sesi I, namun pada akhirnya ditutup dengan koreksi masing-masing sebesar 0,37% dan 0,09%.
(Baca: Kinerja Positif 9 Sektor Topang Kenaikan IHSG 0,79% pada Sesi I)
Koreksi pada tiga sektor yang sempat berkinerja positif pada sesi I ini dipicu aksi mengambil untung yang dilakukan investor. Terutama pada saham-saham sektor konsumer yang selama satu bulan terakhir mengalami kenaikan indeks yang cukup signifikan, yaitu sebesar 2,8%.
Sektor yang paling kencang mendorong IHSG yaitu sektor agri yang melesat 1,95%, kemudian infrastruktur yang naik 1,19%, properti naik 1,1%, finance naik 0,42%, industri dasar naik 0,13% dan tambang naik tipis 0,03%.
Nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 8,67 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 12,19 miliar unit saham. Sebanyak 240 saham mengalami kenaikan harga, 166 saham turun, dan 146 saham stagnan. Investor asing melakukan pembelian bersih saham mencapai Rp 398,74 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham yang laris dibeli investor asing antara lain tiga saham bank BUKU (bank umum kelompok usaha) 4, yaitu Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 91 miliar, saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 45 miliar, Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 17,9 miliar.
Selain saham bank, saham-saham LQ45 juga laris manis di antaranya Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 86,9 miliar dibeli oleh investor asing, Medco Energi International Tbk (MEDC) senilai Rp 20,7 miliar, dan Barito Pacific senilai Rp 19,3 miliar.