Bursa Asia Menghijau, IHSG Dibuka Menguat 0,11%

KATADATA/
Penulis: Hari Widowati
26/11/2018, 09.44 WIB

Kenaikan indeks sejumlah bursa utama di Asia mengirim sinyal positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Senin (26/11). IHSG menguat 0,11% menjadi 6.012,85 poin dengan indeks sektor konsumer sebagai penopang utamanya.

Indeks Nikkei 225 pada pembukaan perdagangan pagi ini naik 0,55% menjadi 21.765 poin. Indeks Hang Seng melaju 1,2% menjadi 26.237 poin. Indeks Komposit Bursa Shanghai naik 0,11% menjadi 2.582 poin sedangkan Indeks Strait Times Singapura menguat 0,51% menjadi 3.068 poin. Arah indeks bursa utama Asia ini berlawanan dengan Wall Street yang pada Jumat (23/11) malam ditutup melemah. Indeks Dow Jones turun 0,73% menjadi 24.285,95 poin. Indeks S&P 500 juga turun 0,66% menjadi 2.632,56 poin. Adapun indeks Nasdaq turun 0,48% menjadi 6.938,98 poin.

Kepala Riset PT Mirae Asset Sekuritas Haryanto Wijaya dalam risetnya mengatakan, pergerakan IHSG hari ini diprediksi bervariasi. Jumat lalu, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan, penerapan free float adjustment terhadap Indeks LQ45 dan IDX30 akan diterapkan bertahap dengan memperhitungkan 70% saham-saham non free float terhadap pembobotan indeks. Hal ini akan membuat tekanan jual terhadap saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berkurang.

Nilai transaksi saham pada perdagangan pagi ini mencapai Rp 710,15 miliar. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 1,45 miliar saham. Sebanyak 141 saham naik, 107 saham turun, dan 117 saham tetap. Investor asing mencatat pembelian bersih di seluruh pasar Rp 6,71 miliar. Saham-saham yang mencatat pembelian bersih oleh investor asing, antara lain HMSP Rp 29,1 miliar, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Rp 8,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 6,1 miliar, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 2,3 miliar.

(Baca: IHSG Sepekan Terakhir Turun tapi Asing Bukukan Beli Bersih Saham)

Indeks sektor konsumer mencatat kenaikan tertinggi 0,54% menjadi 2.406,41 poin. Indeks sektor properti naik 0,42% menjadi 432,56 poin. Indeks sektor industri dasar juga menguat 0,37% menjadi 820,93 poin. Indeks sektor manufaktur naik 0,36% menjadi 1.542,26 poin. Sementara itu, indeks sektor agribisnis naik 0,1%, indeks sektor infrastruktur naik 0,08%, dan indeks sektor perdagangan naik 0,01 menjadi 793,11 poin.

Indeks sektor pertambangan turun paling dalam 0,64% menjadi 1.721,78 poin. Indeks sektor aneka industri turun 0,27% menjadi 1.393,54 poin sedangkan indeks sektor keuangan turun 0,05% menjadi 1.136,85 poin.

PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) memimpin jajaran saham-saham top gainers dengan kenaikan 10,71% menjadi Rp 155. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di posisi kedua dengan kenaikan 5,66% menjadi Rp 224. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik 5,08% menjadi Rp 13.975.

PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) mencatat penurunan terdalam di jajaran top losers, yakni 9,32% menjadi Rp 146. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) di posisi kedua dengan penurunan 7,95% menjadi Rp 139. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) di posisi ketiga dengan penurunan 7,32% menjadi Rp 76.

(Baca: Sejumlah Strategi BEI untuk Gairahkan Pasar Modal Tahun Depan)