Anjloknya harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 1,65% ke level 5.777 poin. Penurunan kedua saham tersebut juga membuat indeks saham sektor konsumer longsor hingga 2,5%.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini disebabkan oleh penurunan saham-saham berkapitalisasi pasar besar, seperti HM Sampoerna dan Unilever Indonesia. "Penurunan IHSG ini masih tekanan dari HMSP dan UNVR yang mengalami penurunan bobot," kata William, pada Senin (12/11).
Harga saham emiten berkode HMSP rontok 2,95% menjadi Rp 3.300 sedangkan UNVR turun 2,36% menjadi Rp 39.375. Dalam sepekan terakhir, penurunan saham HM Sampoerna mencapai 15,6% sedangkan Unilever terkoreksi 8,5%. Pada penutupan perdagangan hari ini, indeks harga saham sektor konsumer turun cukup dalam, yaitu 2,5%. Namun, indeks sektor aneka industri menjadi indeks yang turun paling dalam, yakni 3,16%.
Menurut William, koreksi IHSG juga dipicu oleh aksi ambil untung yang dilakukan para investor terhadap saham-saham lainnya. Dalam dua hari terakhir, investor asing mencatatkan net sell meskipun nilainya di bawah Rp 300 miliar. "Mereka akan memanfaatkan kondisi ini untuk mengoleksi saham-saham (yang sudah murah)," kata William.
Nilai transaksi saham hari ini hanya mencapai Rp 6,77 triliun, volume saham yang ditransaksikan mencapai 7,02 miliar saham. Sebanyak 122 saham naik, 267 saham turun, dan 120 saham lainnya stagnan. Investor asing mencatat net sell di pasar reguler senilai Rp 129,6 miliar. Adapun investor domestik melakukan aksi beli bersih dengan nilai Rp 130 miliar.
(Baca: 9 Sektor Terkoreksi, Indeks Bursa Saham Minus 0,82%)
Saham yang menempati posisi top gainers pada perdagangan hari ini adalah PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) yang melonjak 19,84% menjadi Rp 7.550. Sementara itu, saham yang menduduki posisi top losers adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang terkoreksi 9,76% menjadi Rp 4.760.
Indeks bursa saham di Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,09%. Indeks Hang Seng juga ditutup menguat 0,12%. Begitu pula dengan Indeks Komposit Bursa Shanghai yang berada di zona hijau dengan menguat 1,22%. Sementara itu, Indeks Strait Times terkoreksi 0,32%.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi dalam rilisnya mengatakan, menguatnya indeks negara Tiongkok seperti Indeks Komposit Bursa Shanghai seiring dengan optimisme pertumbuhan ekonomi yang tetap di atas level ekspansi. "Meskipun tensi perdagangan global meningkat akhir-akhir ini," kata Lanjar.
William memperkirakan, pada perdagangan besok, Selasa (13/11), akan terjadi rebound secara teknikal dalam kisaran level 5.750-5.800 poin. IHSG diprediksi menguji level support berikutnya di 5.750 poin. Selain itu, penurunan IHSG yang cukup dalam tidak sebanding dengan aksi jual bersih investor asing. "Akan ada rebound setelah menyentuh support (5.750) tersebut," katanya.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, IHSG hari ini terkoreksi karena minimnya sentimen positif dari domestik maupun global. "Sehingga mempengaruhi para pelaku pasar yang telah mengambil aksi profit taking sejak Jumat yang lalu," kata Nafan.
(Baca: Aksi Ambil Untung Marak, Indeks Bursa Saham Tergerus 0,96%)