Saham Emiten Kakap Tertekan Aksi Jual di Sesi I, IHSG Anjlok 1,45%

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Hari Widowati
9/11/2018, 13.36 WIB

Saham-saham emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps) didera aksi jual yang masif dari para pelaku pasar. Seluruh indeks sektoral melemah sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan, Jumat (9/11), ditutup anjlok 1,45% ke level 5.890,12 poin.

Saham-saham emiten kakap yang terperosok ke jajaran top losers adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang anjlok 6,07% menjadi Rp 3.560, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 4,21% menjadi Rp 182, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) rontok 3,96% menjadi Rp 40.625. Selain itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 3,68% menjadi Rp 7.225, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 3,06% menjadi Rp 77.550, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) minus 2,03% menjadi Rp 3.380, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 1,5% menjadi Rp 3.940.

Berdasarkan indeks sektoral, indeks sektor konsumer turun paling dalam 3,55% menjadi 2.350,4 poin. Indeks sektor manufaktur di urutan kedua terburuk dengan penurunan 2,45% menjadi 1.477,77 poin. Indeks sektor industri dasar turun 1,45% menjadi 741,98 poin sedangkan indeks sektor properti turun 1,34% menjadi 417,57 poin.

(Baca: Aksi Ambil Untung Marak, Indeks Bursa Saham Tergerus 0,96%)

Indeks saham sektor infrastruktur turun 1,08% menjadi 1.051,81 poin. Indeks saham sektor keuangan turun 1,07% menjadi 1.109,51 poin. Indeks saham sektor pertambangan turun 0,56% menjadi 1.870,48 poin. Adapun indeks sektor aneka industri melemah 0,37% menjadi 1.367,75 poin. Indeks saham sektor perdagangan minus 0,22% sedangkan indeks sektor agribisnis turun tipis 0,07% menjadi 1.494,33 poin.

Nilai transaksi saham mencapai Rp 3,84 triliun sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 5,65 miliar saham. Sebanyak 99 saham naik 247 saham turun, dan 106 saham tetap. Investor asing mulai berbalik arah dan mencatatkan net sell Rp 20,87 miliar.

Di jajaran top gainers, PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) memimpin dengan kenaikan 69,33% menjadi Rp 254 setelah menyentuh batas atas auto reject pada perdagangan pagi ini. Di posisi kedua, PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) menyusul dengan kenaikan 6,38% menjadi Rp 500. Adapun PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) di posisi ketiga dengan kenaikan 4,76% menjadi Rp 220.

(Baca: Angin Segar untuk Pasar Modal di Tengah Ancaman Naiknya Risiko)