Aksi Beli Berlanjut, 5 Sektor Menopang Penguatan IHSG

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Hari Widowati
6/11/2018, 13.37 WIB

Aksi beli yang dilakukan oleh investor asing masih berlanjut hingga sesi pertama perdagangan saham ditutup, Selasa (6/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,02% ke level 5.921,56 poin berkat penguatan lima sektor saham.

Indeks saham sektor pertambangan memimpin dengan kenaikan 0,97% menjadi 1.867,96 poin. Indeks sektor perdagangan naik 0,61% menjadi 785,08 poin. Indeks sektor keuangan menguat 0,51% menjadi 1.108,69 poin. Adapun indeks sektor properti dan industri dasar naik tipis 0,18% dan 0,07%.

Indeks sektor aneka industri longsor 2,03% menjadi 1.348,24 poin. Indeks saham sektor infrastruktur menyusul dengan penurunan 0,78% menjadi 1.046,88 poin. Indeks sektor manufaktur minus 0,5% menjadi 1.515,60 poin. Indeks sektor agribisnis melemah 0,49% menjadi 1.526,54 poin sedangkan indeks sektor konsumer turun 0,29% menjadi 2.459,65 poin.

(Baca: Investor Asing Gencar Borong Saham, IHSG Dibuka Menguat 0,37%)

Nilai transaksi saham pada sesi pertama ini mencapai Rp 3,47 triliun. Volume saham yang ditransaksikan 4,37 miliar saham. Sebanyak 193 saham naik, 156 saham turun, dan 123 saham stagnan. Nilai pembelian bersih investor asing di seluruh pasar mencapai Rp 234,16 miliar. Saham-saham yang mencatat pembelian bersih oleh investor asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 70,6 miliar, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 38,1 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 27,5 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 20,6 miliar, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 15,8 miliar.

PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) memuncaki jajaran top gainers dengan kenaikan 34,3% menjadi Rp 266 miliar. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) di posisi kedua dengan kenaikan 9,02% menjadi Rp 725. PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) di posisi ketiga dengan kenaikan 7,34% menjadi Rp 468 miliar.

Saham PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) mencatat penurunan terdalam di sesi satu, yakni 8,18% menjadi Rp 101. PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) berada di urutan kedua top losers dengan penurunan 4,55% menjadi Rp 294. PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) di urutan ketiga dengan penurunan 4,3% menjadi Rp 1.445.

(Baca: Kuartal III, Laba Bersih 519 Perusahaan Terbuka Capai Rp 244 Triliun)