Investor asing melanjutkan aksi beli pada sesi pertama perdagangan hari ini sebesar Rp 378,69 miliar di seluruh pasar. Saham-saham unggulan berkapitalisasi pasar besar (big caps) menjadi incaran investor asing. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,49% menjadi 5.782,81 poin.
Investor asing mencatat pembelian bersih (net buy) pada saham-saham berikut ini. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 168,4 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 48,9 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 31,8 miliar. Selain itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 21,2 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 6,7 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 4,6 miliar. Indeks LQ45 pada sesi pertama ditutup menguat 0,96% menjadi 912,77 poin.
Jika dilihat berdasarkan sektor saham, ada empat sektor yang menopang laju IHSG. Indeks saham sektor aneka industri naik paling tinggi 1,71% disusul indeks saham sektor infrastruktur dan keuangan, yang masing-masing naik sebesar 1,49% dan 1,48%. Adapun indeks saham sektor industri dasar naik 0,73%.
Indeks saham sektor pertambangan turun paling dalam 0,93% disusul indeks saham sektor properti yang turun 0,56%. Indeks saham sektor pertambangan turun 0,36% sedangkan indeks sektor agribisnis melemah 0,33%. Indeks saham sektor perdagangan minus 0,17% sedangkan indeks saham sektor manufaktur turun 0,1%.
(Baca: Investor Tunggu Data Ekonomi, IHSG Dibuka Naik Tipis)
Nilai transaksi saham pada sesi pertama mencapai Rp 3,8 triliun. Volume saham yang ditransaksikan menapai 6,55 miliar saham. Sebanyak 144 saham naik, 209 saham turun, dan 105 saham stagnan.
Saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) memimpin saham-saham top gainers dengan kenaikan 16,56% menjadi Rp 190. Di posisi kedua, PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) menguat 11,48% menjadi Rp 68. Di posisi ketiga, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 4,78% menjadi Rp 1.865.
Di jajaran top losers, PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) mencatat penurunan terdalam 15,07% menjadi Rp 124. Di posisi kedua, PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) anjlok 11,84% menjadi Rp 670. PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) di urutan ketiga dengan penurunan 11,66% menjadi Rp 720.
(Baca: Saham Tambang dan Keuangan Longsor, IHSG Melemah 0,25% di Sesi I)