Asing Lepas Saham Rp 479 Miliar, IHSG Anjlok 1,7%

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Penulis: Hari Widowati
4/10/2018, 13.05 WIB

Investor asing semakin gencar menjual portofolio sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada sesi I perdagangan hari ini, akumulasi penjualan bersih investor asing mencapai Rp 479,98 miliar.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama ditutup melemah 1,7% menjadi 5.768,07 poin. Pelemahan rupiah menjadi salah satu alasan kekhawatiran investor karena akan menekan kinerja para emiten BEI. Nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) ditransaksikan melemah 45 poin menjadi Rp 1.533 per dolar Amerika Serikat (AS). Lima saham yang paling banyak dilepas investor asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Pada sesi pertama, hanya sebanyak 83 saham yang naik. Sebanyak 283 saham turun sedangkan 100 saham stagnan. Nilai transaksi saham mencapai Rp 4,35 triliun dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 7,16 miliar saham.

Indeks saham sektor industri dasar merosot paling dalam 3,09% menjadi 751,95 poin disusul indeks saham sektor keuangan yang anjlok 2,14% menjadi 1.040,12 poin. Indeks saham sektor manufaktur minus 1,77% menjadi 1.473,03 poin sedangkan indeks sektor aneka industri turun 1,69% menjadi 1.215,04 poin.

(Baca: Investor Waspadai Pelemahan Rupiah, IHSG Terkoreksi 0,13%)

Harga saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) anjlok 7,76% menjadi Rp 214 per saham dan menempati posisi top loser. Saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) juga turun 7,14% menjadi Rp 234 per saham. Adapun PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun 6,67% menjadi Rp 2.100 per saham.

Sementara itu, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) menempati posisi top gainer dengan kenaikan 34,48% menjadi Rp 156 per saham. PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) juga naik 23,01% menjadi Rp 139.

(Baca: Pelemahan Rupiah dan Faktor Global Masih Membayangi Bursa)