Investor Waspadai Pelemahan Rupiah, IHSG Terkoreksi 0,13%

Image title
3 Oktober 2018, 18:36
Indeks Perdagangan Saham Terhenti
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja membersihkan kaca layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami gangguan di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Senin (10/7). Adanya gangguan sistem penyebaran informasi atau datafeed pada pembukaan perdagangan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakibatkan perdagangan lebih lambat dari sebelumnya dan IHSG turun 0,26 persen atau 15,4 poin ke level 5.799,39 di akhir sesi I.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen utama yang diwaspadai oleh para pelaku pasar. Hal ini menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 7,88 poin atau 0,13% ke level 5.867,7 poin pada penutupan Rabu (3/10).

Analis PT Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, salah satu sentimen yang diantisipasi oleh pelaku pasar saham adalah depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Pelaku pasar khawatir pelemahan rupiah akan menekan kinerja emiten, khususnya yang memiliki utang atau biaya operasional dalam dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini rupiah melemah 0,22% ke level Rp 15.075 per dolar AS.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, dolar AS terus menguat seiring rencana Bank Sentral AS (The Fed) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2,5% pada Desember mendatang. Selain itu, masih ada kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali pada 2019.

Langkah The Fed kemungkinan akan diikuti oleh Bank Indonesia (BI) dengan kenaikan suku bunga 7 Days Repo Rate. "Secara tidak langsung (kebijakan ini) memengaruhi pelemahan rupiah," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (3/10).

Laju indeks hari ini ditopang oleh saham-saham di sektor pertambangan dan keuangan. Indeks saham sektor pertambangan berhasil menguat pada sesi kedua perdagangan dan ditutup naik 0,32% menjadi 1.979,39 poin. Indeks saham sektor keuangan juga naik 0,17% menjadi 1.062,84 poin. Indeks saham sektor konsumer turun paling dalam 0,85% menjadi 2.432,71 poin disusul indeks sektor manufaktur yang minus 0,48% menjadi 1.499,54 poin.

(Baca: Depresiasi Rupiah dan Faktor Global Masih Membayangi Bursa)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...