Depresiasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menyentuh level terendah sejak 1998 menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Investor asing yang beberapa hari lalu mencatat pembelian bersih, kini kembali melakukan aksi jual sebesar Rp 98,71 miliar.
Tekanan yang terjadi sejak sesi pertama perdagangan berlanjut sehingga IHSG ditutup melemah 1,16% ke level 5.875,62 poin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menembus Rp 15.016 sehingga rupiah memimpin pelemahan nilai tukar mata uang Asia.
Sentimen negatif yang menyebabkan rupiah terperosok adalah lonjakan harga minyak mentah yang mendekati level tertinggi dalam 4 tahun terakhir di US$ 84,9 per barel. Indonesia yang merupakan negara pengimpor minyak harus menghadapi kenaikan biaya subsidi bahan bakar minyak (BBM) dengan kenaikan ini. Apalagi, sejumlah pelaku pasar khawatir harga minyak dunia berpotensi menembus US$ 100 per barel.
Indeks saham sektor industri dasar turun paling dalam 2,98% menjadi 776,17 poin. Indeks saham aneka industri merosot 1,7% menjadi 1.233,29 poin sedangkan indeks sektor manufaktur minus 1,4% menjadi 1.506,71 poin. Indeks saham sektor agribisnis turun 1,39% sedangkan indeks saham sektor keuangan minus 1,29%. Indeks sektor infrastruktur melemah 1,12% menjadi 1.034,18 poin sedangkan indeks sektor properti turun 1,06% menjadi 421,04 poin. Indeks saham sektor pertambangan turun 0,74% disusul sektor konsumer yang minus 0,61%, dan sektor perdagangan yang turun 0,29%.
(Baca: Sempat Sentuh US$ 85 per Barel, Harga Minyak Cetak Rekor Baru)
Total nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 7,85 triliun, dengan volume saham yang ditransaksikan 11,9 miliar saham. Frekuensi transaksi mencapai 449.185 kali. Sebanyak 109 saham mencatat kenaikan, 283 saham turun, dan 123 saham stagnan. Investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) Rp 98,71 miliar.
Tiga saham yang menempati posisi top gainer adalah PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) sebesar 24,06% menjadi Rp 165, PT Citatah Tbk (CTTH) sebesar 16,41% menjadi Rp 149, dan PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) yang naik 15,97% menjadi Rp 167. Adapun tiga saham yang menjadi top loser adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang turun 6,26% menjadi R[ 16.100, PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun 4,74% menjadi Rp 1.005, dan PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) -4,32% menjadi Rp 155.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG diprediksi akan berusaha kembali ke jalur uptrend jangka pendek pada perdagangan Rabu (3/10). "Kondisi perekonomian masih cukup stabil, ini terlihat dari rilis data perekonomian yang dilansir awal bulan. Inflasi masih terkendali," kata William dalam risetnya.
Ia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.811-6.123 poin. Saham-saham yang direkomendasikan untuk ditransaksikan besok, antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
(Baca: Pelemahan Rupiah dan Harga Minyak Merontokkan Harga Saham)