PT Adhi Karya (Persero) Tbk. berencana melepas saham tiga anak usahanya ke publik. Mulai tahun ini dan beberapa tahun ke depan, perseroan akan mencatatkan saham tiga anak usahanya di Bursa Efek Indonesia. Tujuannya agar anak-anak usaha mereka dapat mengembangkan bisnis untuk menambah modal kerja.
"Untuk pengembangan bisnis untuk modal kerja," ujar Direktur Keuangan Adhi Karya Harris Gunawan di Hotel Grand Dhika, Jakarta pada Jumat (9/3).
Anak usaha yang rencananya akan dilepas adalah PT Adhi Persada Gedung (APG) yang bergerak di bidang kontraktor bangunan bertingkat, PT Adhi Persada Properti (APP) yang fokus pada hunian dan properti, dan anak usaha baru mereka Adhi Commuter Property (ACP) yang berfokus pada konstruksi Transit Oriented Development (TOD).
(Baca: 11 Anak Usaha BUMN Ajukan Minat Jadi Perusahaan Publik)
APG direncanakan akan melantai pada semester II tahun ini. Rencananya saham yang dilepas ke publik sekitar 30-40 persen dengan target dana Rp 1-1,5 triliun. Haris menilai secara kinerja, APG memang belum terlihat karena mereka masih fokus pembangunan gedung.
Namun, dia menjanjikan dengan selesainya empat proyek Light Rail Transit (LRT) garapan Adhi Karya tahun depan, APG akan terlihat kinerjanya. Apalagi proyek yang dibangunnya ini akan menjadi icon LRT di mana terdapat apartemen yang dibangun oleh APG.
"Kalau sudah icon, tentu para customer akan melihat bahwa memang benar ada apartemen dibangun. Ke depan harga akan lebih variatif, tidak karena kami membangun secara serentak," ujar Harris.
Anak usaha lainnya yang akan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) adalah APP. Rencananya, APP akan dilepas ke lantai bursa pada 2020. Namun tidak menutup kemungkinan APP melantai pada tahun depan, apabila tidak ada halangan.
(Baca: Jokowi Perintahkan Merger atau Jual Anak Usaha BUMN)
Sementara, anak usaha mereka yang baru diresmikan hari ini, ACP akan ditawarkan ke publik pada tahun depan sebesar 30 persen. Namun, Harris mengatakan bahwa IPO ACP masih akan dibicarakan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun ini.
Adhi Karya sendiri akan menyuntikkan modal ke anak usaha baru mereka ini sebesar Rp 2 triliun. Sumber dananya berasal dari right issue pada 2015 lalu.
"Saat itu ada PNM (PT Permodalan Nasional Madani (Persero)) dari Pemerintah sebesar Rp 1,4 triliun. kemudian dari pabrik Rp 1,3 triliun. Namun Rp 1,3 triliun ditambah kas internal Ro 700 miliar sehingga jadi Rp 2 triliun, itu yang akan kami suntikan modal ke ACP," ujar Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto.