IHSG Cetak Rekor, Jokowi Minta Investor Tak Takut di Tahun Politik

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo meninggalkan Gedung Bursa Efek Indonesia usai menutup perdagangan saham di Jakarta, Jumat (29/12).
Editor: Yuliawati
29/12/2017, 19.24 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level 6.355 pada penutupan perdagangan saham tahun ini, Jumat (29/12). Presiden Joko Widodo yang menutup perdagangan saham 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, menyatakan rekor baru ini menandakan tak terbuktinya kekhawatiran akan memburuknya ekonomi.

Jokowi mengungkapkan banyak kabar yang beredar di media sosial yang menyebutkan situasi ekonomi yang memburuk akibat dampak global seperti kekhawatiran kenaikan tingkat suku bunga Amerika Serikat, sentimen proteksionisme, hingga munculnya tokoh garis keras di pemilu negara-negara Eropa.

"Jangan keseringan baca analisis medsos yang tidak (jelas) sumbernya dari mana," kata Jokowi. 

(Baca: IHSG Cetak Rekor Tertinggi 6.355, Jokowi: Ini di Luar Perkiraan)

Dia mengatakan analisis yang hanya memberikan ketakutan dan pesimisme, ternyata tidak terbukti. "Kalau kita lihat 12 bulan terakhir hampir semua risiko di awal tahun (sebut) kita akan meledak, ternyata bisa terlewati dengan baik," ujarnya.

Jokowi menjelaskan indikator pertumbuhan ekonomi positif dapat terlihat dari ekspor yang naik 15-17% dan laju investasi yang tumbuh 13-14%. "Banyak orang bilang modal pulang kampung kembali ke Amerika Serikat. Semua deg-degan, kita senang seperti itu. Sementara arus modal ke Indonesia juga mencapai rekor," kata Jokowi.

Presiden mengajak pelaku usaha dan pasar modal tetap optimistis menyambut tahun depan. Jokowi mengatakan pemerintah akan berupaya mempertahankan stabilitas perekonomian nasional di tengah bayang-bayang risiko global. "Jangan takut, risiko selalu ada tapi itulah peluangnya," kata dia.

(Baca: Fitch Kerek Rating Utang Indonesia, Bursa Saham Cetak Rekor Baru)

Jokowi juga meminta para investor tidak menahan investasi meski pada 2018 akan menghadapi tahun politik. Menurut dia kontestasi politik tidak akan pernah selesai, sehingga investasi dan kegiatan ekonomi lainnya harus tetap jalan apapun dinamika politik yang terjadi. "Politik biar saja, kami garap bersama urusan ekonomi," ujarnya.

Senada dengan Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta emiten mulai ekspansi di 2018. Sri mengungkapkan, IHSG yang mencetak rekor dengan kenaikan 19,99% sepanjang tahun, menggambarkan kinerja perusahaan yang terdaftar di bursa saham atau emiten dalam kondisi positif.

"Kami lihat fundamental perusahaan yang listed cukup baik, sehingga jadi optimisme untuk masuk 2018 dengan neraca dan profitabilitas yang bagus," kata Sri usai acara penutupan perdagangan bursa.

Sri mengatakan dengan sektor swasta meningkatkan ekspansi, akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.  "Ada keseimbangan antara ekspor konsumsi dan investasi, saya berharap sentimen ini akan terjaga terus kemudian menimbulkan kepercayaan sehingga makin banyak perusahaan yang kemudian mau listing di bursa," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardjoyo menilai bahwa IHSG yang selalu mencetak rekor ini menunjukan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia semakin positif. "Kalau dilihat IHSG membaik sebetulnya kan indikatornya juga menunjukan kondisi yang membaik," kata dia.

Reporter: Ameidyo Daud Nasution