BEI Dorong Startup dan UKM Cari Modal Lewat Bursa

BEI KATADATA|Arief Kamaludin
BEI KATADATA|Arief Kamaludin
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
26/1/2017, 14.58 WIB

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka kesempatan kepada para pengusaha rintisan digital (start up) untuk meningkatkan kapasitasnya dalam berbisnis melalui pasar modal.

Hal itu dimungkinkan melalui program inkubator bagi perusahaan rintisan digital (start up) dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang digagas oleh BEI. Lewat program ini, perusahaan start up akan dibantu untuk berkembang. Mereka juga akan difasilitasi dan dididik mengenai pengembangan rencana bisnis, termasuk mendirikan sebuah Perseroan Terbatas (PT).

Bukan hanya itu, inkubator juga memfasilitasi perusahaan rintisan bertemu dengan investor. "Di sana nanti perusahaan start up akan diajari bagaimana caranya membuat laporan keuangan, caranya membuat PT, merapikan accounting mereka, mengajarkan mereka membuat projection, memperkenalkan dengan investor atau angel capital sampai mereka siap go public," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio saat meresmikan program inkubator bisnis, Kamis (26/1).

(Baca juga:  Terendah dalam 7 Tahun, Bursa Cuma Bisa Tarik 15 Emiten Baru)

Program yang merupakan kerjasama dengan Bank Mandiri ini akan dimulai bulan Februari. Sementara pendaftarannya mulai dibuka besok (27/1). Tito menargetkan 30 perusahaan akan menjadi peserta awal dalam program ini.

Saat ini, berdasarkan aturan yang berlaku, sebuah perusahaan  harus memiliki aset berwujud bersih minimal Rp 5 miliar supaya dapat melepas sahamnya ke publik. Selain itu, sesuai petunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan diwajibkan serta penerapan tata kelola usaha yang yang baik.

Untuk itu, BEI dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang menyiapkan papan bursa khusus untuk startup dan UKM. Papan bursa khusus UKM ini nantinya akan punya aturan dan persyaratan yang didesuaikan dengan skala bisnis mereka.

Halaman:
Reporter: Muhammad Firman