IHSG Bisa Naik 20 Persen, Setelah Kenaikan BBM

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
6/11/2014, 12.12 WIB

KATADATA ? Kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai dapat mengurangi kekhawatiran investor terhadap defisit anggaran. Investor asing masih akan tetap berminat ke Indonesia, sekalipun suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Rate) naik tahun depan.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan dengan naiknya harga BBM bersubsidi,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa naik 15-20 persen pada 2015. Karena, risiko defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) sedikit berkurang.

?Turbulence (gejolak ekonomi) tahun depan memang besar, karena kenaikan Fed rate. Akan ada outflow, lalu mereka akan kembali melihat fundamental. Sama seperti 2013, saat (diumumkan) tapering dikurangi, outflow sampai Rp 120 triliun. Tapi (mereka) balik lagi,? ujarnya, kepada Katadata, Kamis (6/11).

Meski begitu, dia menyarakan pemerintah untuk segera mendorong industri manufaktur berorientasi ekspor. Sebab, kenaikan harga BBM hanya mampu menyelesaikan permasalahan defisit anggaran. Sementara defisit neraca perdagangan tidak secara langsung terpengaruh.

Selain itu, Indonesia harus mengubah orientasi ekspor dari komoditas mentah menjadi barang jadi. Karena kenaikan harga BBM hanya mampu mengurangi permintaan impor minyak. Sedangkan impor barang modal dan bahan baku masih akan tinggi, jika pemerintah tidak membangun infrastruktur yang mendukung pengembangan industri manufaktur.  

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati