Harga Emas Melemah, Tertekan Rencana Trump Membuka Kembali Ekonomi AS

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi, emas batangan Antam. Harga emas di pasar spot menyentuh level terendah selama sepekan karena rencana Trump membuka kembali ekonomi AS. Harga emas Antam juga tercatat turun Rp 10.000 menjadi Rp 917.000 per gram.
Penulis: Agung Jatmiko
20/4/2020, 10.57 WIB

Harga emas di pasar spot turun ke level terendah dalam sepekan pada Senin (20/4), seiring dengan rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuka kembali perekonomian AS.

Mengutip Bloomberg, Senin (20/4), harga emas tercatat sebesar US$ 1.679,93 per ons, turun 0,17% dibanding level harga akhir pekan lalu. Sementara, harga emas di bursa berjangka COMEX untuk kontrak pengiriman April 2020 berada di level US$ 1.686 per ons, turun 3,3% dibanding akhir pekan lalu.

Kepala perdagangan derivatif logam mulia dan dasar BMO Tai Wong mengatakan, pernyataan Trump yang ingin kembali membuka perekonomian AS telah mendorong selera investor di pasar ekuitas.

"Emas dan saham berkorelasi negatif, dengan reli ekuitas menekan pergerakan emas," kata Tai Wong, dilansir dari Reuters, Jumat (17/4).

Seperti diketahui, pada Kamis (16/4) malam, Trump mengumumkan keinginannya membuka kembali perekonomian, setelah cukup lama tertekan akibat kebijakan karantina wilayah (lockdown) di sejumlah negara bagian. Ia juga mengeluarkan panduan bagi negara-negara bagian untuk bisa secara bertahap membuka kembali ekonomi.

Selera investor di pasar saham semakin tinggi, karena adanya uji coba obat remdesivir pada pasien Covid-19 yang sakit parah, dari produsen obat AS Gilead Sciences Inc. Uji coba obat ini makin meningkatkan harapan para investor, bahwa upaya untuk menyembuhkan Covid-19 semakin terlihat.

(Baca: Investor Ambil Untung, Harga Emas Antam Turun Jadi Rp 939 Ribu/Gram)

Sentimen positif juga tidak menaungi emas dari permintaan emas batangan. Reuters melaporkan, permintaan emas batangan di Tiongkok masih lesu karena penerapan lockdown yang baru saja dicabut tidak serta-merta membuat permintaan emas melonjak.

Meski demikian, emas tidak akan anjlok begitu saja, sebab harganya masih akan ditopang oleh stimulus moneter yang dikucurkan oleh bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

"Emas akan tetap didukung oleh muatan stimulus moneter dan fiskal yang akan terjadi di masa mendatang. Jika terjadi penarikan lebih dalam, level $ 1.650 tetap menjadi support," ujar Tai Wong.

Sementara, di Indonesia harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga mencatatkan penurunan sebesar Rp 10.000, menjadi Rp 917.000 per gram. Berdasarkan informasi di situs logammulia.com, Senin (20/4), harga emas batangan Antam adalah sebagai berikut:

  • Emas batangan 0,5 gram Rp 483.000
  • Emas batangan 1 gram Rp 917.000
  • Emas batangan 2 gram Rp 1.783.000
  • Emas batangan 3 gram Rp 2.653.000
  • Emas batangan 5 gram Rp 4.405.000
  • Emas batangan 10 gram Rp 8.745.000
  • Emas batangan 25 gram Rp 21.755.000
  • Emas batangan 50 gram Rp 43.435.000
  • Emas batangan 100 gram Rp 86.800.000
  • Emas batangan 250 gram Rp 216.750.000
  • Emas batangan 500 gram Rp 433.300.000
  • Emas batangan 1.000 gram Rp 866.600.000

(Baca: Harga Emas Dunia Turun, Logam Mulia Antam Naik Jadi Rp 942 Ribu/Gram)