Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,63% ke level 4.600,9 pada perdagangan sesi pertama, hari ini (6/5). Harga saham-saham unggulan pun rontok.
Hal itu tecermin dari turunnya indeks LQ45 0,86%. Penurunan harga saham paling besar yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 6,88% menjadi Rp 1.285 per lembar.
Saham lainnya yang turun yaitu PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS). Harga sahamnya turun 4,88% menjadi Rp 2.340 per lembar.
Lalu, harga saham saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang juga turun 2,71% menjadi Rp 3.230 per lembar. (Baca: IHSG Diproyeksi Naik Meski Dibayangi Corona dan Data Ekonomi Dunia)
Total nilai transaksi di Bursa pada sesi pertama ini mencapai Rp 2,9 triliun, yang berasal dari perdagangan 3,69 miliar unit saham. Setidaknya ada 196 saham yang turun, 147 menguat, dan 145 lainnya stagnan.
Menurunnya indeks sejalan dengan arus modal asing yang keluar pada sesi pertama perdagangan. Di pasar reguler, investor asing menarik dana, dengan nilai jual bersih (net sell) saham Rp 158,09 miliar.
Saham yang dilego asing paling besar yakni Telkom, dengan nilai jual bersih Rp 63,7 miliar. Lalu, saham BUMN lainnya PT Perusahaan Gas negara Tbk (PGAS) juga dilepas asing Rp 34,52 miliar.
Meski begitu, harga saham PGAS ditutup menguat tipis 0,61% Rp 820 per lembar. (Baca: Meski Pertumbuhan Ekonomi Hanya 2,97%, IHSG Ditutup Naik 0,54%)
Turunnya indeks pada sesi pertama perdagangan itu pun tidak sejalan dengan bursa-bursa di kawasan Asia lainnya. Bursa Hang Seng di Hong Kong misalnya, bergerak naik 0,92%.
Lalu, Shanghai Composite di Tiongkok naik 0,06% dan Strait Times di Singapura menguat 1,19%. Begitu juga dengan bursa Kospi Index di Korea Selatan naik 1,45% dan FTSE di Malaysia 0,03%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, IHSG turun karena sentimen global. Di antaranya ketidakpastian terkait penyebaran pandemi corona, serta konflik geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
"Selain itu investor akan menantikan beberapa data perekonomian global yang akan segera dirilis," katanya. (Baca: Kekhawatiran Corona Mereda, Aliran Modal Asing Masuk ke RI Rp 1,17 T)