Dibayangi Tekanan Jual Investor Asing, IHSG Ditutup Turun 0,89%

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.
IHSG turun 0,89% pada penutupan perdagangan Kamis (14/5), dibayangi arus keluar modal asing yang mencapai Rp 956 miliar.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
14/5/2020, 17.26 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,89% ke level 4.513,83 pada penutupan perdagangan Kamis (14/5). Laju IHSG masih dibayangi oleh keluarnya modal asing dari pasar saham, dengan saham-saham perbankan yang menjadi sasaran jual investor asing.

Sepanjang hari ini investor asing ramai melepas portofolio sahamnya di bursa saham hingga mencapai Rp 956,16 miliar di seluruh pasar. Dengan tambahan tersebut, total modal asing yang keluar dari pasar saham domestik telah mencapai Rp 23,85 triliun.

"Tekanan jual asing terbesar masih dilakukan pada saham perbankan, sehingga IHSG turun kembali," kata analis Panin Sekuritas William Hartanto kepada Katadata.co.id hari ini.

Adapun saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) paling banyak dilego investor asing dengan net sell Rp 399,02 miliar. Lalu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dilepas asing Rp 311,99 miliar. Asing juga melepas saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 123,24 miliar.

(Baca: IHSG Sesi I Turun 0,36%, Investor Asing Masih Obral Saham BCA dan BRI)

Total modal asing yang keluar dari dua saham bank kelas kakap ini di sepanjang 2020 mencapai Rp 11,1 triliun, BCA Rp 5,7 triliun dan BRI Rp 5,4 triliun. Selain dua bank tersebut, saham yang menjadi sasaran jual investor asing lainnya yaitu saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Secara year to date (ytd) investor asing melepas saham BBNI hingga Rp 2,3 triliun.

Sektor finansial hari ini turun 2,77% dipimpin saham BBCA rontok 3,72% menjadi Rp 24.600 per saham, serta saham BBRI yang anjlok 4,86% menjadi Rp 2.350 per saham. Adapun sektor finansial secara ytd turun lebih dari 35%.

Selain finansial sektor aneka industri juga turut membebani laju IHSG dengan terkoreksi 2,95%. Saham-saham yang mendorong penurunan indeks sektor ini yaitu saham  PT Astra International Tbk (ASII) yang amblas 4,29% serta saham PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang jatuh 3,02%.

Meski begitu, ada beberapa sektor yang berhasil menahan laju koreksi IHSG, yaitu konsumer dan properti. Kedua sektor itu ditutup masing-masing naik sebesar 1,61% dan 1,3%.

(Baca: Hubungan AS dan Tiongkok Memanas, Rupiah Tertekan 0,13%)

Kenaikan sektor konsumer dipimpin saham-saham rokok seperti PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang melesat 4,37% menjadi Rp 1.790 per saham. Kemudian saham  PT Gudang Garam Tbk (GGRM) juga naik 3,95% menjadi Rp 6.575 per saham.

Saham lainnya yang menguat di sektor konsumer lainnya seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga naik 3,95% menjadi Rp 6.575 per saham. Atau PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang juga naik 0,61% menjadi Rp 8.300 per saham.

Secara total, ada 6,87 miliar unit saham yang diperdagangkan oleh investor pada hari ini dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 6,69 triliun. Tercatat ada 115 saham yang ditutup naik, 268 saham lainnya di zona merah, dan 155 saham lainnya stagnan.

(Baca: The Fed Ramal Resesi Ekonomi akibat Pandemi Corona di AS Bakal Panjang)

Reporter: Ihya Ulum Aldin