IHSG Hari Ini Berpotensi Naik, Waspadai Aksi Profit Taking

ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Ilustrasi, karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada hari ini diproyeksi diproyeksi naik meski dibayangi aksi ambil untung investor.
24/7/2020, 06.37 WIB

Indeks harga saham gabungan atau IHSG diprediksi naik pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (24/7). Meski begitu, ada risiko aksi ambil untung alias profit taking oleh para investor.

Pasalnya, IHSG tengah berada dalam tren naik setelah ditutup menguat 0,68% di  level 5.145,01 pada perdagangan Kamis (23/7). "Efek dari sentimen vaksin sangat terasa, sehingga sektor farmasi menguat," kata analis Panin Sekuritas William Hartanto dalam risetnya.

Secara teknikal, William mengatakan, IHSG cenderung bergerak naik dengan rentang antara 5.082 sampai 5.174. Namun, investor biasanya melancarkan aksi jual pada perdagangan akhir pekan.

Dengan kondisi tersebut, dia merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan hari ini, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Blue Bird Tbk (BIRD), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama juga memproyeksi indeks bakal bergerak naik dengan area support maupun resistance antara 5.097,14 hingga 5.172,37. "Potensi bullish continuation (penguatan lanjutan) pada pergerakan IHSG masih terlihat sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Kemudian, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).

Sedangkan analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai IHSG bergerak turun pada perdagangan hari ini. Berdasarkan analisisnya, rentang support akan berada di level 5.116 hingga 5.086, sedangkan resistance antara 5.192 hingga 5.169.

Hal itu berdasarkan analisa teknikal yang menunjukkan indeks bergerak di area jenuh beli yang rentan terkoreksi. Pergerakan indeks pun masih dibayangi kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19.

"Investor akan cenderung wait and see menjelang musim rilis laporan keuangan. Selain itu, eskalasi tensi geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok menambah sentimen negatif," kata Dennies.

Dia pun merekomendasikan sejumlah saham, di antaranya PT Timah Tbk (TINS), PT PP Tbk (PTPP), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Reporter: Ihya Ulum Aldin