BEI Kaji Penurunan Satuan Lot Saham untuk Tampung Investor Milenial

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz
Ilustrasi. BEI masih menghitung angka yang tepat untuk mengubah satuan lot saham seiring tingginya animo investor milenial.
7/4/2021, 14.58 WIB

Wacana untuk menurunkan jumlah saham dalam satu lot sudah mengemuka sejak 2018. Wacana ini sempat batal pada 2019. Namun, BEI belakangan menghembuskannya kembali.  

"Wacananya masih ada. Tapi apakah ke 50 atau 10 atau berapa, itu yang masih perlu diskusi," kata Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota BEI Laksono Widodo dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (30/6).

Meski begitu, Laksono menilai bahwa penerapannya terjadi tidak dalam waktu dekat. Bursa masih menunggu perdagangan di pasar modal kembali normal setelah adanya beberapa peraturan yang diterapkan di tengah situasi pandemi Covid-19 sejak Februari 2020 lalu.

"Karena kami masih beroperasi dalam situasi dimana jam perdagangan dan parameter perdagangan yang lainnya masih dalam situasi terkena pandemi Covid-19, tentu ini akan dibahas nanti setelah situasi dianggap normal," katanya.

BEI terus melakukan diskusi dengan berbagai pihak, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka menormalkan kembali perdagangan di pasar modal. Hal itu sejalan dengan volatilitas indeks yang sudah jauh berkurang dibandingkan beberapa waktu lalu.

Beberapa peraturan yang diterapkan di pasar modal di tengah volatilitas IHSG, antara lain, tidak adanya saham yang bisa diperdagangkan saat pra-pembukaan, jam perdagangan yang lebih singkat, maupun kebijakan auto rejection asimetris. "Kami akan melihat secara keseluruhan bagaimana treatment trading di market apakah bisa dikembalikan ke posisi normal sebelum pandemi Covid-19," kata Laksono.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria