Naik 20%, Astra Agro Anggarkan Belanja Modal Rp 1,2 T pada 2021

ANTARA FOTO/ Akbar Tado/yu/rwa.
Petani merawat bibit kelapa sawit di Desa Bunde, Kecamatan Sampaga, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (8/4/2021).
Penulis: Lavinda
15/4/2021, 11.24 WIB

“Salah satu faktor yang mendukung kinerja keuangan kami adalah membaiknya harga CPO pada paruh kedua tahun 2020,” ujar Santosa.

Santosa mengungkapkan Pendapatan perseroan ditopang harga jual rata-rata CPO pada tahun lalu yang meningkat hingga US$ 715 per ton atau Rp 8.545 per Kilogram (Kg). Harga rata-rata tahun sebelumnya hanya US$ 566 per ton atau Rp 6.689 per Kg.

Selain faktor harga CPO yang meningkat, Santosa mengaku perseroan juga berupaya melakukan efisiensi biaya operasional agar laba perseroan meningkat signifikan.

Direktur Astra Agro Mario Casimirus menambahkan pihaknya sudah menjalankan program digitalisasi untuk memastikan kinerja operasional perseroan berjalan secara efektif.

“Pandemi yang umumnya banyak mengganggu bisnis, berdampak kecil bagi perseroan,” katanya.

Oleh karena itu, ke depan perseroan akan terus melanjutkan program digitalisasi di berbagai lini serta mengembangkan inovasi teknologi untuk menghadapi tantangan masa depan.

Halaman: