Investor Cermati Inflasi Amerika Serikat, IHSG Diprediksi Menguat

ANTARA FOTO/ Reno Esnir/foc.
Karyawan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/1/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
11/6/2021, 06.26 WIB

Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan terakhir di pekan ini, Jumat (11/6). Kemarin, indeks saham Tanah Air ditutup naik 0,99% menyentuh level 6.107.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG diprediksi menguat hari ini, seiring investor mencermati hasil rilis data inflasi Amerika Serikat. "Ini yang menjadi fokus dalam bbeberapa pekan terakhir," kata Dennies.

Selain itu, penguatan IHSG juga masih akan didukung sentimen pembagian dividen oleh emiten. Area resistance akan berada di level 6.141 dan 6.124. Sedangkan area support ada di level antara 6.077 dan 6.047.

Ada beberapa saham yang menurutnya bisa mendapatkan perhatian lebih dari pelaku pasar saham pada hari ini, di antaranya PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, hari ini IHSG masih berpotensi bergerak pada zona hijau. Area pergerakan IHSG pada hari ini ada di level 5.932 dan 6.123.

Menurutnya, pergerakan IHSG terlihat sedang berusaha menggeser rentang konsolidasinya ke arah yang lebih baik. Fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas masih akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

"Selain itu para investor asing masih mencatatkan capital inflow secara ytd yang menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia," kata William.

Ada beberapa saham yang menurut William bisa dipantau oleh pelaku pasar hari ini, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Reporter: Ihya Ulum Aldin