BEI Sebut 8 Perusahaan akan IPO Bulan Juli, Termasuk Bukalapak?

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
25/6/2021, 16.19 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan sebanyak delapan perusahaan akan mencatatkan sahamnya di papan perdagangan pada Juli 2021, salah satunya perusahaan perdagangan elektronik (e-commerce). Hal ini semakin menguatkan kabar bahwa PT Bukalapak.com akan melantai di pasar modal bulan depan.

Sebelumnya, beredar dokumen mini expose Bukalapak yang memperlihatkan jadwal pencatatan saham perdana entitas usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) ini akan berlangsung pada 29 Juli 2021.

"Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Delapan di antaranya diprediksi akan tercatat pada Juli 2021 dan hanya satu merupakan perusahaan teknologi/e-commerce," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Gede Nyoman Yetna Setya kepada awak media, Jumat (25/6).

Dari 25 emiten yang masuk dalam pipeline bursa, sebanyak tiga perusahaan masuk kategori berskala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar. Lalu, 10 perusahaan berskala menengah, dengan aset Rp 50 miliar - Rp 250 miliar. Kemudian, 12 perusahaan berskala besar, dengan aset di atas Rp 250 miliar.

Berdasarkan bidang usaha, sebanyak empat calon emiten berasal dari sektor industri. Lalu, perusahaan dari sektor teknologi, consumer non-cyclicals, consumer cyclicals, energi, dan finansial, masing-masing terdapat tiga calon perusahaan yang siap melantai di bursa Tanah Air tahun ini.

Selanjutnya, pada sektor kesehatan dan dari sektor transportasi dan  logistik, masing-masing terdapat dua calon emiten bursa. Sementara itu, dari sektor material dasar dan sektor properti dan real estate masing-masing satu perusahaan siap IPO.

Hingga saat ini, sudah ada 20 perusahaan yang melantai di bursa dalam negeri sejak awal 2021. Secara total, nilai dari pencarian dana di bursa melalui skema IPO ini mencapai Rp 3,7 triliun.

Emiten yang mengantongi dana dengan nilai paling besar adalah PT FAP Agri Tbk (FAPA) yang IPO pada 4 Januari 2021 dengan meraup Rp 1 triliun. Emiten yang masuk dalam sektor consumer non-cyclicals ini melepas 544,41 juta saham baru di harga Rp 1.840 per saham.

Berdasarkan data yang diolah oleh Katadata.co.id, sektor yang paling banyak IPO sejak awal tahun ini berasal dari consumer cyclicals sebanyak lima perusahaan.

Kelima emiten tersebut PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK), PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO), PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY), dan PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV).

Lalu, terdapat 3 emiten dari sektor consumer non-cyclicals yang IPO sejak awal tahun ini. Yaitu PT FAP Agri Tbk (FAPA), PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).

Begitu juga emiten di sektor technology, sejak awal tahun terdapat 3 yang IPO. Di antaranya PT DCI Indonesia Tbk (DCII), PT Indointernet Tbk (EDGE), dan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX).

Reporter: Ihya Ulum Aldin