Spekulasi Perpanjangan PPKM Darurat, IHSG Anjlok 1,62% dalam Dua Hari

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
14/7/2021, 18.08 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,55% menyentuh level 5.979 pada perdagangan Rabu (14/7). Penurunan ini meneruskan tren bearish, setelah kemarin indeks anjlok 1,09%. Secara kumulatif, IHSG dalam dua hari terakhir bergerak turun hingga 1,62%.

Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat menjadi salah satu pemicu tekanan IHSG dalam beberapa hari terakhir. Terlebih, Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sinyal PPKM darurat diperpanjang hingga pertengahan Agustus 2021, dari yang sebelumnya hingga 20 Juli 2021.

"Sentimen terkait PPKM darurat tentu menjadi pemicu pada tekanan IHSG dalam beberapa hari terakhir," kata Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama kepada Katadata.co.id, Rabu (14/7).

Menurut Okie, penurunan indeks juga seiring dengan proyeksi ekonomi nasional. Progres pemulihan konsumsi dan ekspansi pelaku usaha berpotensi tertekan akibat kebijakan pembatasan interaksi masyarakat tersebut.

Dalam waktu dekat, emiten-emiten di pasar modal merilis kinerja keuangan semester I-2021. Hal itu juga dianggap berpotensi mempengaruhi keputusan investasi para investor di pasar modal dalam negeri.

"Kami melihat penurunan ini merupakan penyesuaian dari investor terhadap ekspektasi kinerja dari emiten pada tahun ini," kata Okie menambahkan.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, pergerakan IHSG dalam beberapa hari terakhir ini memang dibayangi oleh semakin tingginya penambahan kasus Covid-19 di dalam negeri. Selain itu, penerapan PPKM darurat, dinilai belum berdampak positif sehingga bisa menekan laju IHSG.

"Pergerakan IHSG akan dibayangi kekhawatiran kian tingginya kasus covid-19 dari dalam negeri dan belum adanya dampak positif dari PPKM darurat yang telah dilakukan pemerintah," kata Dennies.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, efek PPKM darurat yang diperpanjang membawa dampak negatif pada pergerakan IHSG, meski tidak signifikan karena indeks masih mempertahankan level support 5.947.

"Support ini terbentuk sejak bulan Juni 2021. Jadi IHSG itu konsolidasi dalam rentang level 5.947 hingga 6.114 dan belum berubah," kata William kepada Katadata.co.id, Rabu (14/7).

William menilai investor asing melakukan akumulasi beli dalam beberapa hari terkahir disebabkan adanya peluang beli di saat melemah (buy on weakness).

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin