Harga Saham Meroket 25%, Nilai Pasar Bukalapak Dua Hari Tambah Rp 49 T

Google Play Store
Ilustrasi platform Bukalapak
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
9/8/2021, 10.54 WIB

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, prospek Bukalapak secara fundamental memang belum mendekati baik. Namun optimisme investor terhadap perkembangan dunia digital dan e-commerce, membuat saham startup ini diminati investor.

Terlebih, Bukalapak didukung oleh ekosistem yang terbentuk dari pemegang sahamnya yaitu PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan Grab Holdings Inc.

"Untuk mendapatkan efisiensi logistik, pembayaran, dan teknologi aplikasinya bakal menjadi nilai plus oleh investor," kata Lanjar kepada Katadata.co.id.

Lanjar pun merekomendasikan investor membeli saham Bukalapak dengan tujuan investasi. Target harga saham Bukalapak yang dipasang oleh Lanjar berada di level Rp 1.400 per saham.

Tim analis Nomura Sekuritas Indonesia yang terdiri dari Nicholas Santoso, Sandy Ham, dan Raymond Kosasih mengatakan, ada elemen 'takut ketinggalan' yang kuat dari investor terhadap saham ini. Hal itu mendorong euforia minat pada saham Bukalapak.

Ditambah lagi, faktor kebijakan yang ketat Pemerintah Tiongkok terhadap perusahaan teknologi baru-baru ini banyak investor mencari nama teknologi lain yang dapat diinvestasikan. "BUKA sebagai pilihan investasi yang logis," kata tim riset tersebut.

Bisnis Bukalapak juga dinilai prospektif karena didukung oleh ekosistem digital induknya, yaitu Emtek dan Grab. Sinerginya bisa meliputi efisiensi aktivitas logistik, pembayaran melalui dompet elektronik, dan inovasi teknologi.

Atas dasar tersebut, Nomura Sekuritas Indonesia juga merekomendasikan untuk beli pada saham Bukalapak. Tim riset tersebut memasang target harga pada saham Bukalapak di harga Rp 1.620 per saham.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin