Investor Ambil Untung dari 3 Saham Sektor Teknologi, IHSG Anjlok 1,22%

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Petugas kebersihan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
9/8/2021, 17.20 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba merosot memasuki perdagangan sesi kedua hingga akhirnya harus ditutup anjlok 1,22% menyentuh level 6.127 pada perdagangan Senin (9/8). Padahal pada sesi pertama, IHSG hanya menyusut 0,14% di level 6.194.

SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan, pergerakan saham perusahaan sektor teknologi menjadi penyebab penurunan indeks komposit nasional hari ini. Menurut dia, nilai kapitalisasi pasar (market cap) sejumlah saham itu sudah mulai membesar, sehingga mampu mempengaruhi IHSG.

"Koreksi wajarlah dari sektor teknologi yang total kapitalisasi pasarnya mulai besar," kata Janson kepada Katadata.co.id terkait dengan penurunan IHSG pada hari ini.

Janson mengatakan, saham-saham sektor teknologi yang mempengaruhi penurunan IHSG hari ini di antaranya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO). Ia menilai, pelaku pasar saham mengambil untung atas akumulasi kenaikan harga saham ini sebelumnya.

"(IHSG turun) karena profit taking (ambil untung) di sektor teknologi karena untungnya sudah sangat signifikan dari saham BUKA, EMTK, dan ARTO," kata Janson menambahkan.

Harga saham Bukalapak sebenarnya ditutup naik 4,72% menjadi Rp 1.110 per saham hari ini, hari kedua perdagangannya di pasar modal. Tapi, tidak seperti awal hari, dimana saham Bukalapak naik sampai 25% menjadi 1.325 per saham atau menyentuh level auto rejection atas (ARA).

Harga saham EMTK, induk Bukalapak, hari ini ditutup turun hingga 6,92% menjadi Rp 2.420 per saham. Sementara saham Bank Jago pada hari ini, ditutup turun 3,72% menjadi Rp 16.175 per saham.

Total nilai kapitalisasi pasar ketiga saham ini memiliki bobot sekitar 6,56% dari total nilai kapitalisasi pasar Bursa yaitu Rp 7.414 triliun. Kapitalisasi pasar Bukalapak pada penutupan hari ini senilai Rp 114,4 triliun, Emtek Rp 148,1 triliun, sedangkan Bank Jago Rp 224,12 triliun.

Janson menilai, pelemahan pada saham berbasis teknologi ini bisa menjadi peluang pelaku pasar saham untuk melakukan pembelian saat harga turun atau buy on weakness (BOW), terutama pada saham Bukalapak dan Emtek.

"Justru kesempatan BOW untuk saham-saham berbasis teknologi. Karena size pasar e-commerce Indonesia sangat huge," kata Janson.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin