Investor Ambil Untung dari 3 Saham Sektor Teknologi, IHSG Anjlok 1,22%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tiba-tiba merosot memasuki perdagangan sesi kedua hingga akhirnya harus ditutup anjlok 1,22% menyentuh level 6.127 pada perdagangan Senin (9/8). Padahal pada sesi pertama, IHSG hanya menyusut 0,14% di level 6.194.
SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan, pergerakan saham perusahaan sektor teknologi menjadi penyebab penurunan indeks komposit nasional hari ini. Menurut dia, nilai kapitalisasi pasar (market cap) sejumlah saham itu sudah mulai membesar, sehingga mampu mempengaruhi IHSG.
"Koreksi wajarlah dari sektor teknologi yang total kapitalisasi pasarnya mulai besar," kata Janson kepada Katadata.co.id terkait dengan penurunan IHSG pada hari ini.
Janson mengatakan, saham-saham sektor teknologi yang mempengaruhi penurunan IHSG hari ini di antaranya, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO). Ia menilai, pelaku pasar saham mengambil untung atas akumulasi kenaikan harga saham ini sebelumnya.
"(IHSG turun) karena profit taking (ambil untung) di sektor teknologi karena untungnya sudah sangat signifikan dari saham BUKA, EMTK, dan ARTO," kata Janson menambahkan.
Harga saham Bukalapak sebenarnya ditutup naik 4,72% menjadi Rp 1.110 per saham hari ini, hari kedua perdagangannya di pasar modal. Tapi, tidak seperti awal hari, dimana saham Bukalapak naik sampai 25% menjadi 1.325 per saham atau menyentuh level auto rejection atas (ARA).
Harga saham EMTK, induk Bukalapak, hari ini ditutup turun hingga 6,92% menjadi Rp 2.420 per saham. Sementara saham Bank Jago pada hari ini, ditutup turun 3,72% menjadi Rp 16.175 per saham.
Total nilai kapitalisasi pasar ketiga saham ini memiliki bobot sekitar 6,56% dari total nilai kapitalisasi pasar Bursa yaitu Rp 7.414 triliun. Kapitalisasi pasar Bukalapak pada penutupan hari ini senilai Rp 114,4 triliun, Emtek Rp 148,1 triliun, sedangkan Bank Jago Rp 224,12 triliun.
Janson menilai, pelemahan pada saham berbasis teknologi ini bisa menjadi peluang pelaku pasar saham untuk melakukan pembelian saat harga turun atau buy on weakness (BOW), terutama pada saham Bukalapak dan Emtek.
"Justru kesempatan BOW untuk saham-saham berbasis teknologi. Karena size pasar e-commerce Indonesia sangat huge," kata Janson.
Senada, analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, penurunan IHSG hari ini disebabkan oleh berakhirnya ARA saham Bukalapak. Keluarnya saham Bukalapak dari ARA terjadi tepat pada sesi kedua perdagangan hari ini.
Seperti diketahui, bursa secara otomatis membatasi pergerakan harga saham agar tidak naik atau turun lebih besar dari batasan yang ditentukan. Berdasarkan peraturan Bursa, harga saham di antara Rp 200 sampai Rp 5.000 bisa naik maksimal 25% dalam sehari.
William mengatakan, selain karena saham Bukalapak yang keluar dari ARA dan saham teknologi lainnya tercatat melemah, saham-saham berkapitalisasi pasar besar (blue chips) tidak bisa memberikan dampak positif pada indeks.
"Tapi, karena dari saham blue chips juga tidak sedang menopang indeks, maka tekanannya jadi besar. Itulah kenapa turunnya IHSG sampai 1%," kata William kepada Katadata.co.id.
Ia mengatakan, sentimen soal keberlanjutan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah pandemi Covid-19, tidak berpengaruh signifikan terhadap gerak indeks hari ini. Pemerintah belum memutuskan status pembatasan, setelah PPKM level 4 berakhir pada hari ini.
"Saya kira PPKM tidak berpengaruh pada IHSG. PPKM itu sentimen positif karena berhasil mengurangi jumlah kasus Covid-19 baru," kata William.
Berdasarkan data RTI Infokom, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ditutup naik tipis 0,65% menjadi Rp 31.000 per saham. Saham BBCA memiliki nilai kapitalisasi pasar tertinggi di Bursa, yaitu Rp 764,31 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tercatat ditutup turun hingga 2,04% menyentuh level Rp 3.850 per saham. Nilai kapitalisasi pasar bank milik pemerintah ini, merupakan terbesar kedua yaitu Rp 474,88 triliun.
Nilai kapitalisasi pasar terbesar ketiga adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 321,95 triliun. Saham ini pun ditutup turun hingga 2,11% menyentuh harga Rp 3.250 per saham hari ini.