Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat dan menguji level resistance terdekat hari ini, Senin (27/12). Kendati demikian, IHSG tetap berpotensi melemah jika turun ke bawah titik support terdekat.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju pertumbuhan harga tertahan.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat IHSG masih betah dalam rentang konsolidasi wajar. Adapun, investor dinilai dapat mengambil kesempatan jika IHSG terbukti koreksi.
"Jika terjadi koreksi wajar, hal tersebut tentunya masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian (saham) dengan harapan capital gain hingga tahun mendatang," kata William dalam risetnya, Senin (27/12).
Namun demikian, menurut William, IHSG dapat memasuki skenario pertumbuhan jangka pendek jika menembus level resistance terdekat. Oleh karena itu, William meramalkan IHSG akan ditutup di rentang 6.502 sampai 6.618.
Beberapa emiten yang akan diperhatikan William hari ini adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan indikator moving average convergence divergence (MACD) IHSG hari ini menandakan kondisi pelemahan atau bearish. Alhasil, IHSG diprediksi masih akan mengalami koreksi minor lanjut menuju titik resistance pertama sebagai target.
Secara berurutan, titik resistance pertama IHSG hari ini ada di rentang 6.590 - 6.609, lalu 6.627, dan 6.654. Sementara itu, posisi support ada di 6.514 - 6.528, 6.840, dan 6.464.
Ivan merekomendasikan investor untuk mengamati pergerakan lima emiten, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Timah Tbk (TINS), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Mayoritas aksi yang disarankan adalah buy on weakness.
Ivan menganjurkan hold atau buy on weakness pada ICBP dan TINS lantaran harga saham kedua emiten itu ditutup melemah pada minggu lalu, Jumat (24/12). Menurutnya, saham ICBP dan TINS pada hari ini berpotensi menguat.
Sementara itu, buy on weakness atau hold disarankan pada TKIM dan TOWR walau keduanya ditutup menguat pada minggu lalu. Alasannya, kedua emiten itu masih dalam fase koreksi terbatas saat ini, namun berpotensi memasuki skenario perbaikan maupun melanjutkan penguatan.
Terakhir, Ivan merekomendasikan trading buy pada UNTR karena ada potensi kenaikan harga setelah melalui koreksi minor. Menurutnya, saham UNTR berpeluang melanjutkan penguatan hari ini.