IHSG Berpotensi Menguat, Saham Bank dan Properti Jadi Rekomendasi

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).
5/4/2022, 06.39 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini  diperkirakan menguat terbatas dan bergerak di level 6.988 - 7.123, Selasa (5/4). Sebelumnya, IHSG  ditutup menguat 0,53% di level 7.116,218 pada akhir perdagangan Senin (4/4).

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG kembali mencetak rekor tertingginya baik secara intraday maupun saat penutupan perdagangan. Ia menyebut, kenaikan IHSG saat ini masih ditopang oleh arus deras capital inflow secara year to date.

"Namun kenaikan yang terjadi terlihat sudah cukup terbatas, sehingga adanya risiko koreksi wajar masih perlu diwaspadai oleh para investor," kata William dalam risetnya, dikutip Selasa (5/4).

William merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan bahwa, IHSG memiliki potensi kenaikan di level 7.188. Sebab, sebelumnya IHSG berhasil ditutup di atas resisten 7.100 dan kembali pada tren naik jangka panjang.  Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.128, 7.188 dan 7.214, sedangkan titik support ada di posisi 7.040, 7.008 and 6.978.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau trading buy pada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di rentang harga 8.350 - 8.500. BBNI berpeluang melanjutkan tren naik sebelumnya menuju 8.900, selama harga penutupan hariannya masih di 8200 atau di atasnya. 

Selain itu, ia merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham perbankan lainnya, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) di rentang harga 1.660 - 1.680. Ia menyebut, BBTN memiliki potensi penurunan menuju Fibonacci Retracement 78,6% di 1.665 dengan peluang rebound jika harga tetap ditutup di 1.665 atau lebih tinggi. 

Aksi hold atau buy on weakness juga direkomendasikan pada saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di rentang harga 850 - 870. Ivan menyebut, BRPT akan melanjutkan tren naik jangka pendek apabila tidak ada koreksi signifikan di bawah 825.

Kemudian, Ivan menyarankan untuk hold atau trading buy pada saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) di rentang harga 2.640 - 2.680. EXCL diperkirakan mulai membentuk wave [c] dari X karena mengalami rebound dari Fibonacci Retracement 78,6% dari wave [a] di level 2.600 sebagai support. 

Terakhir, ia menyarankan untuk hold atau take profit sebagian di level 6.900 pada saham PT Astra Internasional Tbk (ASII). ASII diperkirakan kan menguji resisten terdekat di 6.900 dengan peluang untuk kembali naik jika ditutup di atas level tersebut.

 Bursa Efek Indonesia mencatat ada 54 perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sepanjang 2021. Jumlah perusahaan yang melantai di BEI ini meningkat dari 51 perusahaan pada 2020.
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi