Kebijakan Bunga BI Akan Warnai Gerak IHSG, Analis Sarankan Saham Bank

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
IHSG ditutup naik 0,55% di level 7.275,289 pada akhir perdagangan kemarin (18/4).
19/4/2022, 06.25 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan berpeluang melanjutkan kenaikan dan bergerak dalam rentang  7.101 hingga 7.277  pada perdagangan hari ini, Selasa (19/4). Pergerakan IHSG hari ini akan diwarnai hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia terkait penentuan suku bunga acuan. 

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG masih berpeluang naik terbatas. Meski demikian, menurut dia, IHSG selama ini belum mampu ditutup di atas resistance level terdekat sehingga para investor masih harus mewaspadai adanya potensi koreksi wajar.

"Masih terjadinya capital inflow yang tercatat secara year to date juga turut menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William dalam risetnya, dikutip Selasa (19/4).

Wilimam menilai, pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi rilis tingkat suku bunga acuan BI yang akan diumumkan hari ini. Bank Sentral diperkirakan masih akan menahan bunga acuannya di level 3,5%. 

Ia pun merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG berpotensi naik ke level 7.310 lantaran pada perdagangan kemarin ditutup tepat pada level resistance 7.275. Namun jika tetap bergerak di bawah resistance pada perdagangan hari ini, maka kemungkinan IHSG akan melemah menuju support intraday di 7.214.

Adapun, titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi  7.310, 7.356 and 7.381, sedangkan titik support ada di posisi 7.176, 7.150 dan 7.090.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Namun jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.

Adapun resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.

Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di rentang harga 7.400-7.550, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di 8.000-8.200 dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) di 6.600-6.700.  BBCA berpeluang melanjutkan koreksi jangka pendek menuju support terdekat di 7.600. Sementara itu, penurunan lebih jauh menuju 7.425 dapat terjadi jika BBCA ditutup di bawah 7.600 pada chart hariannya.

Sementara itu, menurut Ivan, BBRI sedang berkonsolidasi di bawah resistance terdekat 8.575 dengan peluang untuk melanjutkan tren naik sebelumnya jika harga tetap di atas 7.950.

Di sisi lain, Ivan merekomendasikan hold atau take profit sebagian di level 3.500 pada PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO). Ivan memperkirakan, ADRO akan melanjutkan fase bullish jangka panjangnya jika harga penutupan harian di atas resisten terdekat di 3.360.

IHSG ditutup naik 0,55% di level 7.275,289 pada akhir perdagangan kemarin (18/4). Sementara itu, bursa saham Wall Street berakhir di zona merah. Indeks Dow Jones turun 0,11%, S&P 500 0,02%, dan Nasdaq 0,12%.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi