IHSG Berpotensi Naik, Saham Tambang & Infrastruktur Direkomendasikan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (9/6) berpeluang melanjutkan kenaikan, usai ditutup naik 0,73% ke level 7.193,314 pada akhir perdagangan kemarin (8/6). Indeks diperkirakan bergerak di level 7.074 - 7.225
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG sedang menghadapi resistance di level 7.232 yang terbentuk oleh level Fibonacci Retracement 85,4% dari wave [a]. Penembusan di atas level ini akan membuka peluang IHSG untuk menguat ke 7.300.
"Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.232, 7.300 dan 7.355. Sedangkan titik support ada di level 7.050, 6.957 dan 6.872," kata Ivan dalam risetnya, dikutip Kamis (9/6).
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian.
Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan beberapa hal kepada investor, sebagai berikut:
- Hold atau buy on weakness di harga 2350-2390 pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Hold atau buy on weakness di rentang harga 7.050-7.350 pada saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
- Hold atau buy on weakness pada saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di rentang harga 4.720-4.880. MDKA sedang menguji kembali support terdekat di 5.000 dan pelemahan di bawah level ini dapat menyeret harga menuju target koreksi ideal di level 4.725.
- Hold atau buy on weakness pada saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) di rentang harga 1.710-1.735.
- Hold dengan target harga terdekat di level 1.660 pada PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). BBTN sedang dalam koreksi minor dengan peluang melanjutkan pembentukan struktur wave b, selama harga masih berada di atas support 1.610.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pola gerak IHSG masih cukup meyakinkan di tengah aliran dana asing masih masuk sejak awal tahun.
Namun, hal itu masih belum cukup untuk mendongkrak IHSG lebih tinggi lagi.
"Kondisi pergerakan lebih memperlihatkan distribusi dibandingkan dengan akumulasi, sehingga potensi kenaikan belum terlihat akan terjadi dalam jangka pendek," kata William.
Ia merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).