IHSG Masih Akan Hadapi Tekanan, Ini Rekomendasi Saham dari Analis

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Ilustrasi. IHSG telah anjlok lebih dari 5% sejak pekan lalu.
Penulis: Agustiyanti
5/7/2022, 06.42 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan berpotensi kembali menghadapi tekanan pada perdagangan hari ini, Selasa (5/7). IHSG masih menghadapi sejumlah sentimen negatif, berupa kenaikan kasus Covid-19 dan turunnya harga komoditas. 

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas Wiliam Surya Wijaya menilai, pergerakan IHSG saat ini masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang terlihat belum akan berakhir. Ia memperkirakan, indeks akan bergerak dalam rentang  6589-6888.

"Minimnya sentimen baik dari luar maupun dalam negeri belum dapat memberikan warna terhadap gerak IHSG, sedangkan penantian terhadap rilis data kinerja emiten masih membuat investor wait and see,"  ujar Wiliam dalam risetnya. 

Wiliam merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG),  PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). 

Sementara itu, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, penurunan indeks berpotensi mereda setelah anjlok 5,81% sejak pekan lalu. Dengan penurunan lebih dari 5% sejak pekan lalu, penguatan IHSG saat ini hanya tersisa 0,88% dibandingkan posisi akhir tahun lalu. 

"Angin segar datang dari penguatan harga beberapa komoditas seperti batu bara 4,34%, minyak 2,03%, nikel 3,7%, dan timah 0,75%," kata dia.

Di sisi lain, menurut dia, sentimen negatif yang sangat perlu diwaspadai berasal dari mulai kembali dinaikannya Level PPKM di Jabodetabek menjadi level 2 seiring kenaikan kasus serta turunnya harga komoditas.

"CPO kembali jatuh tajam dihari kedua sebesar 7,83% dan harga emas 0,25% di tengah semakin melemahnya nilai tukar rupiah mendekati level Rp 15 ribu per dolar AS," ujarnya. 

Adapun Edwin menyarankan investor untuk membeli saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT United Tractor Tbk (UNTR), TBIG, PT Rumah Sakit Siloam (SILO), PT Adaro Energy Tbk, dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG).