Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pertama ditutup turun 0,10% ke level 7.167 pada perdagangan saham Jumat (26/8) hari ini. Pada awal perdagangan, indeks saham dibuka di level 7.176 dan menyentuh angka tertingginya di level 7.194.
KB Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak variatif di tengah sentimen kekhawatiran inflasi yang lebih tinggi karena kenaikan BBM. Meski begitu, pemerintah berencana untuk meluncurkan bantuan sosial untuk mengantisipasi dampak dari rencana kenaikan BBM Pertalite.
Opsi kenaikan BBM Pertalite tersebut diambil di tengah tingginya harga minyak dunia yang saat ini jauh di atas asumsi pemerintah. Selain itu, rupiah yang diperkirakan akan tetap cenderung stagnan terhadap dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan saham hari ini, total volume saham yang diperdagangkan sebanyak 20,24 miliar saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,83 triliun dan frekuensi 901.812 kali. Sementara itu, 230 saham bergerak di zona hijau, 272 saham terkoreksi, dan 181 saham tak bergerak.
Pada paruh pertama perdagangan, mayoritas sektor berada di zona merah, dipimpin oleh sektor teknologi yang turun 0,48%. Adapun saham-saham di sektor teknologi mengalami penurunan yakni PT Wir Asia Tbk (WIRG) yang turun 2,63% atau 15 poin menjadi Rp 555 per saham, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) turun 2,40% atau 30 poin menjadi Rp 1.220 per saham, dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) turun 1,24% atau 4 poin menjadi Rp 318 per saham.
Sektor lain yang juga turun yakni sektor infrastruktur turun 0,28%, sektor industri dasar turun 0,40, sektor keuangan turun 0,27%, sektor industri turun 0,46%, dan sektor transportasi turun 0,47%.
Lalu, sektor energi naik 1,14%, sektor properti naik 0,86%, sektor kesehatan 0,40%, sektor primer 0,24%, dan sektor non primer naik 0,14%.
Kemudian, untuk saham yang masuk jajaran top gainers hari ini yakni Ancora Indonesia Resources naik 23,57% atau 33 poin menjadi Rp 173 per saham. Lalu, saham yang masuk top losers yakni Kioson Komersial Indonesia, yang turun 6,92%, atau 36 poin menjadi Rp 484 per saham.