PT Mirae Asset Sekuritas memprediksi bursa saham Tanah Air akan menguji level psikologis baru di level 7.300 pada bulan ini. Meski begitu, laju Indeks Harga Saham Gabungan masih akan dibayangi oleh kenaikan inflasi setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Selain sentimen kenaikan inflasi, investor juga mencermati katalis lainnya, yakni menguatnya harga komoditas yang bisa mengangkat pasar saham dan arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat.
“Secara teknikal, kami memprediksi IHSG akan menguat terbatas dengan support-resistance di level 7.040-7.361, akan tetapi, masih berpotensi terkoreksi setelah pengumuman Fed Rate pada pekan ketiga September," kata Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas kepada media, Kamis (8/9) di Jakarta.
Data ekonomi Indonesia Agustus lalu juga dinilai sangat mendukung untuk meredakan kekhawatiran kenaikan inflasi imbas kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.
"Langkah pemerintah menaikkan harga BBM menjadi langkah yang direspons positif oleh para pelaku pasar. Karena tentunya dengan budget yang bisa ditekan untuk subsidi BBM tentunya bisa dialihkan untuk sektor-sektor yang lebih produktif," lanjut Christina.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta juga masih optimis terhadap fundamental makroekonomi Indonesia.
Dengan posisi neraca berjalan yang vital dan inflasi yang stabil dinilai menjadi faktor yang menarik minat dana investor asing.
“Indonesia diuntungkan dari turunnya harga barang (deflasi) terutama dari beberapa bahan makanan (cabai merah, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng, daging ayam broiler) sehingga kenaikan BBM dan kenaikan suku bunga acuan diharapkan akan membuat inflasi stabil," kata Nafan Aji Gusta.
Beberapa saham yang menjadi rekomendasi Mirae Asset Sekuritas pada September ini antara lain:
Keuangan : PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Energi : PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Industri : PT Astra International Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).