Medco Energi Masih Matangkan Rencana IPO Amman Mineral

dokumentasi Pertamina
Ilustrasi. Medco Energi masih mengkaji rencana IPO Amman Mineral.
Penulis: Zahwa Madjid
14/9/2022, 17.41 WIB

Emiten yang bergerak di bidang minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), masih mengkaji rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO anak usaha perseroan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

“Saat ini belum ada saat yang tepat untuk menyampaikan kapannya. Masih ada dalam rencana kami. Kita akan lebih lanjut pada kesempatan mendatang,” kata Amri Siahaan, Chief Administrative Officer MedcoEnergi, dalam paparan publik, Rabu (14/9).

Amman Mineral Nusa Tenggara merupakan entitas anak Grup Medco yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas. Berdasarkan data di situs perusahaan, disebutkan, perusahaan memiliki cadangan tambang batu hijau seperti 7,380 juta pon tembaga dan 9.190 juta ons emas.

Walaupun masih belum ada kejelasan yang pasti mengenai IPO PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Amri Siahaan mengatakan Medco juga tidak akan menutup kemungkinan kesempatan-kesempatan untuk mengakuisisi bisnis lain. Tentunya dengan mengkaji lebih dalam perusahaan yang akan diakuisisi.

“Yang jelas kami akan melakukan review terleih dahulu. Setiap akuisisi kami harus memenuhi kriteria threshold, khususnya threshold economic yang ada di perusahaan. Kami akan terus melakukan hal itu seperti apa yang selama ini kami lakukan,” lanjut Amri.

Sebagaimana diketahui, sinyal Amman Mineral untuk melantai di bursa saham sudah berembus sejak tahun 2019 lalu. Catatan Katadata.co.id,  Amman Mineral Nusa Tenggara digadang-gadang bakal memperoleh dana senilai US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,46 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$) pada saat itu.

Perusahaan ini mengoperasikan tambang Batu Hijau seluas 25.000 hektare, konsesi tembaga dan emas yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara. Tambang Batu Hijau adalah tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.

Amman Mineral memulai kegiatan produksi dan operasi di tahun 2000 dan telah memproduksi sekitar 3,6 juta ton tembaga serta 8 juta ounce emas, dengan masa tambang dan diikuti dengan pengolahan stockpile jangka panjang.

 

Reporter: Zahwa Madjid