Dow Jones Pecah Rekor, Ditutup di Atas 40.000 untuk Pertama Kali
Indeks bursa Amerika Serikat (AS) fluktuatif pada perdagangan hari Jumat (17/5), dengan Dow Jones Industrial Average ditutup di atas level kunci 40.000.
Kenaikan tersebut merupakan pertama kalinya dalam sejarah, meskipun indeks sebelumnya sempat mencapai level tersebut pada sesi perdagangan sebelumnya.
Rata-rata 30 saham Dow Jones naik 134,21 poin atau 0,34% menjadi 40.003,59. Indeks S&P 500 juga naik tipis 6,17 poin atau 0,12% menjadi 5.303,27, sedangkan Nasdaq Composite turun 12,35 poin atau 0,07% menjadi 16.685,97.
Saham-saham Walmart dan Caterpillar masing-masing naik lebih dari 1%, memimpin kenaikan di Dow. Sementara pada S&P 500, Chubb dan Valero Energy masing-masing terapresiasi lebih dari 3% dan 4%, hingga meraup keuntungan terbesar di indeks tersebut.
Kinerja saham mengakhiri minggu ini dengan positif. Dow naik 1,2% mencatat kenaikan selama lima minggu berturut-turut. S&P 500 dan Nasdaq melesat 1,5% dan 2,1% dari minggu ke minggu dan mencatatkan kenaikan mingguan terpanjang sejak Februari.
Sebelumnya, pada hari Kamis, Dow mencapai level tertinggi intraday di 40,051.05, di atas level psikologis 40,000, sebelum mundur dan mengakhiri hari dengan turun 0,1%.
Meski bursa AS sempat mengawali minggu yang sulit, namun kenaikan ini telah mendorong ketiga indeks tersebut ke wilayah positif untuk kuartal kedua. S&P 500 dan Nasdaq kini masing-masing melesat lebih dari 11% di tahun 2024, sementara Dow terangkat lebih dari 6% tahun ini.
Meskipun beberapa investor khawatir apakah kenaikan pasar saham bisa bertahan lama, ahli strategi investasi U.S. Bank Asset Management, Tom Hainlin, tetap optimistis.
Ia percaya bahwa kombinasi antara pertumbuhan ekonomi yang positif dan inflasi yang mulai melambat adalah alasan yang kuat untuk mendukung pasar. Menurutnya, hal ini merupakan kondisi yang cukup positif untuk pasar saham, setidaknya untuk beberapa bulan ke depan di tahun 2024.
"Kami mengakui bahwa valuasi saham saat ini agak tinggi dibandingkan dengan sejarah, tetapi pertumbuhan pendapatan dan stabilitas pendapatan juga meningkat,” kata Hainlin kepada CNBC, dikutip Senin (20/5).