Laba Bersih BTN Melesat 60% Capai Rp 1,47 T pada Semester I

ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama Bank BTN Chandra Hamzah (kiri) dan Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu (kanan) saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BTN di Jakarta, Rabu (2/3/2022).
15/9/2022, 19.55 WIB

PT Bank Tabungan Negara Tbk membukukan laba bersih mencapai Rp 1,47 trililun sepanjang semester I tahun 2022. Nilai tersebut naik 59,87% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 920 miliar.

"Kami optimis hingga akhir tahun 2022 ini, kinerja Bank BTN akan semakin baik dengan berbagai strategi bisnis yang dijalankan,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyodalam keterangan resmi, Kamis (15/9). 

Haru menjelaskan, kenaikan laba bersih diperoleh dari peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai 35,97% menjadi Rp 7,73 triliun. Ini sejalan dengan margin bunga bersih atau NIM perseroan yang naik dari 3,41% menjadi 4,58% dan penyaluran kredit yang tumbuh 7,61%.

BTN mencatat, penyaluran kredit mencapai Rp 265,9 triliun pada semester I 2022. Penyaluran KPR subsidi masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I tahun 2022 yang tumbuh 9,68% mencapai Rp 137,25 triliun. Sementara itu, penyaluran KPR nonsunsidi naik 5,84% menjadi Rp 85,3 triliun. 

Haru mencatat, perbaikan NIM perseroan antara lain ditopang oleh biaya dana yang berhasil ditekan dari 3,45% pada semester I 2021 menjadi 2,35%. Ini seiring dengan dana murah atau tabungan dan giro (CASA) yang naik 22,95% menjadi Rp 137,45 triliun. Sementara deposito yang memiliki bunga lebih tinggi turun 8,96% menjadi Rp 169,86 triliun.  Adapun secara keseluruhan, dana pihak ketiga perseroan naik 2,99% menjadi Rp 298,37 triliun.

Laba BTN Syariah

BTN juga mencatatkan kinerja yang kinclong pada Unit Usaha Syariahnya (UUS) atau BTN Syariah. Laba BTN Syariah mencapai Rp 190,9 miliar, naik 118,06%bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 87,54 miliar.

Kinerja laba didorong oleh pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 8,86% menjadi Rp 29,24 triliu. Sementara DPK yang dihimpun BTN Syariah naik 13,37% mencapai Rp 30,49 triliun. Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah tumbuh 13,78%  menjadi Rp 40,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 35,46 triliun. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail