PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) telah mengumumkan langkahnya untuk menggelar penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO). Sesuai rencana, masa IPO emiten rumah sakit Primaya Hospital itu akan digelar pada 1-4 November 2022 mendatang.
Berdasarkan prospektus, perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan masyarakat ini akan melepas sebanyaknya 302,2 juta lembar saham atau setara 2,28 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Adapun harga penawaran awal adalah Rp900 - Rp950.
Dari pelaksanaan IPO, perusahaan memperkirakan bisa meraup dana segar sebanyaknya Rp287 miliar. Dana tersebut sepenuhnya akan digunakan untuk pengembangan usaha.
"Sekitar 50% dana akan digunakan sebagai dana tambahan perolehan tanah yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa," ujar direksi Primaya seperti dikutip dari prospektus, Selasa (18/10). Sedangkan 50 persen sisanya akan digunakan untuk dana tambahan pengembangan gedung dan layanan rumah sakit.
Merujuk pada prospektus, berdasarkan Akta Nomor 26/2022 susunan kepemilikan saham PRAY terdiri dari PT Famon Obor Maju sebanyak 55,14 persen, PT Awal Bros Citra Batam sebanyak 23,69 persen, dan PT Sehat Abadi Cemerlang sebanyak 15,33 persen. Ada juga nama PT Saratoga Investama Sedaya sebanyak 3.06 persen serta Yos Effendi Susanto sebanyak 2,78 persen.
Saratoga sendiri baru masuk menjadi pemilik saham Primaya pada Oktober 2016. Saat itu, nilai investasi yang ditanamkan perusahaan milik Edwin Soeryadjaya adalah Rp 75 miliar. BIla merujuk harga IPO yang ditawarkan di level Rp 900, setidaknya Saratoga akan mengantongi RP377 miliar dari hasil IPO.
Berdasarkan Akta Notaris tertanggal 26 April 2021, PT Famos selaku pemegang saham pengendali telah menunjuk Yos Effendi sebagai penerima manfaat akhir dari PRAY. Yos merupakan Komisaris Utama Primaya Hospital yang juga menjabat komisaris PT Famon Umur Maju dengan kepemilikan 98 persen saham.
Famon sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang holding dan aktivitas konsultasi lainnya. Dalam bagan struktur kepemilikan saham Famon menjalin kemitraan dengan PT Bosowa Prosperindo dalam pengelolaan Global Awal Bross Makasar.
Nama lain yang berada di belakang IPO Primaya adalah Arfan Awaloeddin yang menjabat sebagai direktur utama. Selain di Primaya, Arfan juga menjadi direktur utama RS Awal Bross. Berdasarkan penelusuran di situs resminya, Awal Bross kini memiliki 5 rumah sakit yang tersebar di beberapa kota di Pulau Sumatera.