Blibli Disebut Tetapkan Harga IPO Rp 450 per Saham, Raup Dana Rp 8 T

Instagram/Blibli
Blibli disebut telah mengumpulkan dana Rp 8,01 triliun pada masa penawaran awal dengan harga IPO Rp 450 per saham.
Penulis: Syahrizal Sidik
27/10/2022, 07.51 WIB

 

Perusahaan e-commerce yang terafiliasi dengan Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli, disebut telah berhasil mengumpulkan dana Rp 8,01 triliun pada masa penawaran awal (book building) dalam penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Blibli disebut berhasil menjual sebanyak 17,8 miliar saham, lebih tinggi dari yang sebelumnya ditawarkan sebanyak 11,2  miliar saham dengan harga IPO Rp 450 per sahamnya.

Hanya saja, Kusumo Martanto, Chief Executive Officer Global Digital Niaga, menolak mengomentari mengenai harga IPO.

Sebagaimana diketahui, Blibli dengan kode ticker BELI ini berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 17.771.205.900 saham atau setara 15% saham dengan harga penawaran awal Rp 410 sampai dengan Rp 460 per sahamnya. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini, perusahaan berpotensi meraup dana senilai Rp 8,17 triliun.

Aksi korporasi ini berpotensi menjadi penghimpunan dana terbesar kelima di pasar modal Tanah Air setelah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 21,90 triliun, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) Rp 18,79 triliun, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 13,73 triliun, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 12,25 triliun.

Rencananya, Blibli akan menggunakan dana Rp 5,50 triliun yang akan digunakan untuk pembayaran seluruh saldo fasilitas utang perbankan.

"Sisanya akan digunakan oleh perseroan dan entitas anak sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha dan pengembangan usaha perseroan," ungkap manajemen Blibli, dalam prospektusnya.

Blibli merupakan situs e-commerce yang berdiri pada 2011. Kemudian, sejak tahun 2017 perusahaan mengakuisisi Tiket.com, perusahaan online travel agent (OTA). Ekspansi Blibli juga berlanjut dengan mengakuisisi 70,56% saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC).

Saat ini, kepemilikan saham Blibli dimiliki PT Global Investama Andala dengan kepemilikan 98,46%. Setelah IPO, porsi kepemilikan Global Investama terdilusi menjadi 83,69%. Pemegang saham publik 14,95% dan sisanya pemegang saham individu dengan kepemilikan di bawah 1%.

Berdasarkan kinerja keuangan sampai dengan periode 30 Juni 2022, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp 6,71 triliun, naik 123,77% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 2,99 triliun. Sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok Blibli juga meningkat 121,78% menjadi Rp 6,15 triliun dari sebelumnya Rp 2,77 triliun.

Selama enam bulan pertama tahun ini, Blibli masih membukukan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 2,48 triliun, naik signifikan dari periode semester pertama 2021 yang sebesar Rp 1,18 triliun.

Berikut jadwal IPO Blibli:

  • Masa penawaran awal : 17 - 24 Oktober 2022
  • Efektif: 28 Oktober 2022
  • Masa penawaran umum : 1 - 3 November 2022
  • Tanggal penjahatan : 3 November 2022
  • Distribusi saham secara elektronik: 4 November 2022
  • Tanggal pencatatan saham di BEI: 7 November 2022