Emiten e-commerce milik Grup Djarum, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli, mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11) ini.
Berdasarkan data perdagangan, sampai dengan pukul 09.15 WIB, harga saham Global Digital Media naik tipis 0,89% ke level Rp 454 per saham dari harga penawaran umum yang ditetapkan perseroan yakni Rp 450. Harga sahamnya di awal pembukaan perdagangan sempat turun Rp 440 per saham setelah akhirnya naik.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 323,39 juta dengan nilai transaksi Rp 147,63 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 9.421 kali.
Komisaris Utama Blibli, Martin Basuki Hartono mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.
“Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri,” tutur Martin dalam keterangan resminya, Selasa (8/11).
Berdasarkan prospektus, Blibli menawarkan 17,77 miliar saham perdana dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan tercatat 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Nilai akumulasi penawaran umum saham ditetapkan Rp 7,99 triliun, atau menyusut tipis dari target awal yang maksimal Rp 8,17 triliun.
Terkait penggunaan dana hasil IPO, perusahaan mengalokasikan Rp 5,5 triliun untuk membayar seluruh saldo utang fasilitas perbankan PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank BTPN Tbk. Sisanya, akan digunakan oleh perusahaan dan entitas anak, PT Global Tiket Network (GTNe) atau Tiket.com, sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perusahaan.
"Ini termasuk kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional, biaya pemeliharaan atau beban operasional lain, serta menambah fasilitas pendukung usaha, termasuk pembaruan teknologi," demikian tertulis dalam prospektus yang terbit pada Selasa (1/11).
Terkait komposisi penawaran saham, perseroan telah mengalokasikan 53,03 juta saham atau 0,3% untuk program alokasi saham kepada karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA) pada harga penawaran.
Unicorn Tanah Air itu juga akan melaksanakan Management and Employee Satock Option Plan (MESOP), di mana perusahaan mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawan yang dapat dilaksanakan menjadi maksimal 3,65 miliar saham atau 2,99% dari total modal setelah IPO. "Pemberian hak opsi dalam MESOP dapat dilaksanakan oleh perusahaan sampai 20 Desember 2024," ujar manajemen Blibli.