Indeks saham utama di Bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), bergerak bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (29/11) waktu setempat, atau Rabu pagi waktu Indonesia.
Dilansir Reuters, Indeks S&P 500 merosot 0,16% atau 6,31 poin, dan berakhir di level 3.957, terseret kerugian saham Apple dan Amazon. Hal ini terjadi menjelang pidato Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, yang dapat memberikan petunjuk tentang besarnya kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS di waktu mendatang.
Indeks Komposit Nasdaq jatuh 0,59% atau 65,72 poin menjadi ditutup di level 10.983. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat tipis 0,01% atau 3,07 poin menjadi menetap di 33.852.
Volume perdagangan di bursa AS relatif ringan, dengan 9,6 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 11,2 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
Investor mengamati aksi protes warga Cina terhadap pembatasan Covid-19 di Negeri Tirai Bambu tersebut, termasuk di pabrik iPhone terbesar di dunia. Saham Apple turun 2,1%, melemah untuk sesi keempat berturut-turut. Sementara itu, harga saham Amazon, Nvidia dan Tesla masing-masing merosot lebih dari 1%.
Di sisi lain, Powell akan berbicara di acara Brookings Institution tentang prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja. Investor akan mencari petunjuk tentang waktu The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunga yang agresif.
"Tidak ada yang mau membeli sebelum besok ketika Powell berbicara. Semua orang gelisah dengan apa yang akan dia katakan," kata Ron Saba, Manajer Portofolio Senior di Horizon Investments, seperti dikutip Reuters, Rabu (30/11).
The Fed telah memberikan empat kenaikan suku bunga 75 basispoin (bps) berturut-turut, dan diperkirakan akan menurunkan kecepatan ke langkah 50 bps pada Desember.
Sebuah survei pada Selasa (29/11) menunjukkan, kepercayaan konsumen AS semakin menurun pada November, di tengah kekhawatiran yang terus-menerus tentang meningkatnya biaya hidup.