IHSG Sesi I Terkoreksi 0,37%, Dipicu Meningkatnya Kekhawatiran Resesi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
19/12/2022, 13.14 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah dengan penurunan 0,37% ke level 6.786 pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (19/12).

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham mencapai Rp 5,08 triliun dengan volume 10,16 miliar saham dan frekuensi sebanyak 569,04 ribu kali.

Tercatat, sebanyak 322 saham terkoreksi, 189 saham menguat, dan 179 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 9.360,62 triliun.

Analis PT Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei, mengatakan pelemahan IHSG dipengaruhi sentimen negatif global dari data ekonomi berbagai negara seperti dari Cina, Jepang, Amerika Serikat, serta Eropa. Data tersebut menunjukkan adanya indikasi perlambatan aktivitas bisnis.

"Dari dalam negeri sendiri pada pekan ini investor akan menantikan keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia dan PDB kuartal III AS pada Kamis nanti," kata Jono kepada Katadata, Senin (19/12).

Melihat bursa regional yang mayoritas juga diliputi sentimen negatif, IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan. "Sehingga investor disarankan wait and see dulu," ujarnya. 

Sementara itu, BNI Sekuritas mengatakan bahwa peluang rebound atau menguat masih terbuka bagi IHSG selama indeks masih berada di atas 6.742. Meski demikian, IHSG masih berada dalam trend bearish atau tren melemah, selama di bawah 6.890.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar, mengatakan, level resistance pada perdagangan Senin (19/12) berada di 6.854, 6.892, 6.934, 6.982 dengan support 6.801, 6.765, 6.714, 6.683.

"Perkiraan range untuk hari ini di rentang 6.760 hingga 6.870," ungkap Andri, dalam publikasi riset, Senin (19/12).

Adapun, sebagian besar bursa regional Asia Pasifik mencatat penurunan mengikuti koreksi signifikan bursa Amerika Serikat (AS) pada malam sebelumnya setelah laporan retail sales AS yang di bawah ekspektasi.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average mencatat penurunan sebesar 0,85%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 1,11%. Nasdaq melemah sebesar 0,97%. Kekhawatiran terhadap kemungkinan memasuki resesi meningkat seiring dengan langkah The Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Kinerja laju bursa di Asia yang mayoritas hari ini berada di zona merah. Adapun, Nikkei 225 turun 1,11%, Hang Seng turun 0,61%, dan Shanghai Composite turun 1,55%. Sementara Strait Times naik 0,51%.

Mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air melemah. Dipimpin oleh sektor teknologi yang turun hingga 1,62%. Adapun saham di sektor teknologi yang turun misalnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 3,12% atau 3 poin menjadi Rp 93 per saham.

Selanjutnya PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) turun 2,94% atau 30 poin menjadi Rp 990 per saham. Terakhir PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 2,83% atau 30 poin menjadi Rp 1.030 per saham.

Sektor saham yang berada di zona merah yaitu sektor primer turun 0,28%, sektor properti turun 0,52%, dan sektor industri turun 0,36%. Sektor non primer turun 0,63%, sektor kesehatan turun 0,50%, dan sektor energi turun 0,39%.

Sementara sektor keuangan turun 0,62%, sektor transportasi turun 0,68%, dan sektor industri dasar turun 1,02%. Sedangkan sektor infrastruktur naik 0,67%.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail