Perusahaan raksasa kosmetik global, Revlon Inc resmi dinyatakan bangkrut pada Senin (19/1). Revlon telah mencapai kesepakatan restrukturisasi yang akan menyerahkan kepemilikan perusahaan kepada pemberi pinjaman dan menghapus pemegang saham saat ini.
"Revlon mendapat dukungan dari faksi pemberi pinjaman dan kreditor tanpa jaminan yang sebelumnya berselisih selama kebangkrutan perusahaan," seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/12).
Kesepakatan itu menyerukan untuk membagikan saham kepemilikan di Revlon kepada pemberi pinjaman yang terjamin. Sementara itu, sebagian besar memusnahkan kreditor peringkat terendah perusahaan dan meninggalkan pemegang saham yang ada tanpa mendapatkan apa-apa.
Perjanjian restrukturisasi yang harus disetujui oleh hakim kebangkrutan AS sebelum berlaku nantinya akan memberikan $ 44 juta atau setara Rp 686,04 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.592 per US$ kepada kreditur tanpa jaminan Revlon.
Faksi pemberi pinjaman terjamin, yang dikenal sebagai pemberi pinjaman Brandco dan termasuk ekuitas swasta dan dana lindung nilai (hedge fund) seperti Ares Management dan Oak Hill Advisors, berutang hampir $ 3 miliar atau setara Rp 46,77 triliun.
Perjanjian restrukturisasi mengharuskan Revlon mendapatkan persetujuan pengadilan pada 3 April, yang memungkinkan perusahaan keluar dari kebangkrutan pada 17 April 2023.
Revlon mengatakan perusahaan sedang menjajaki penjualan perusahaan sebagai potensi keluar dari Chapter 11. Perjanjian restrukturisasi memungkinkan Revlon untuk mengejar penjualan, selama tawarannya cukup tinggi untuk melunasi sepenuhnya pemberi pinjaman Brandco.
Revlon mengajukan kebangkrutan pada bulan Juni, dengan mengatakan beban utang mencapai $ 3,5 miliar, setara Rp 54,57 triliun. Perusahaan kesulitan membayar tepat waktu kepada vendor penting dalam rantai pasokan kosmetiknya.
Perusahaan yang dimiliki oleh MacAndrews & Forbes milik miliarder Ron Perelman, telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir untuk bersaing dengan merek-merek baru, namun kinerja sahamnya terus mengalami tekanan.
Sejak awal tahun ini, harga saham Revlon sudah jatuh 95,71% dari sebelumnya di level US$ 11,6 per saham menjadi US$ 0,50 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya juga anjlok menjadi hanya tinggal US$ 26,88 juta.