Revlon Dulu Kuasai Pasar Kosmetik, Kini Bangkrut karena Empat Faktor

Tia Dwitiani Komalasari
20 Juni 2022, 16:24
Produk Revlon terlihat dipajang untuk dijual di sebuah toko di London, Inggris, pada 16 Juni 2022.
REUTERS/Hannah McKay
Produk Revlon terlihat dipajang untuk dijual di sebuah toko di London, Inggris, pada 16 Juni 2022.

Perusahaan kosmetik raksasa, Revlon, mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di Amerika Serikat. Revlon bergulat dengan beban utang dan rantai pasokan yang tersendat.

Perusahaan yang berbasis di New York tersebut berharap menerima US$ 575 juta dalam pembiayaan debitur dari basis pemberi pinjaman yang ada. Biaya ini akan digunakan untuk mendukung operasi sehari-hari.

“Pengajuan akan memungkinkan Revlon untuk menawarkan kepada konsumen kami produk ikonik yang telah kami berikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan kami di masa depan," kata Presiden dan Chief Executive Officer Revlon, Debra Perelman, dalam siaran pers, seperti dikutip dari Guardian, Senin (20/6).

 Revlon adalah bisnis raksasa pertama yang mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat selama pandemi Covid-19. Namun demikian, terdapat lebih banyak lagi perusahaan ritel di AS yang alami kebangkrutan pada 2020. Angkanya menandai level tertinggi dalam 11 tahun.

Perusahaan yang berusia 90 tahun tersebut memiliki utang jangka panjang sebesar US$ 3,31 miliar per 31 Maret, menurut pengajuan sekuritas. Kapitalisasi pasar perusahaan hampir mencapai US$ 123 juta pada penutupan perdagangan Rabu (15/6). Perdagangan saham Revlon dihentikan pada sesi premarket pada Kamis (16/6).

Revlon pernah menjadi perusahaan kosmetik dengan penjualan terbesar kedua dunia setelah Avon pada abad ke-20. Saat ini, penjualan Revlon merosot ke no.22, menurut peringkat terbaru oleh jurnal perdagangan mode WWD.

Pada tahun 1970, Revlon menjadi perusahaan kecantikan pertama yang menampilkan model kulit hitam, Naomi Sims, dalam iklannya. Pada 1980-an, ia membuat gebrakan besar dengan kampanyenya yang menampilkan beragam supermodel terkenal seperti Iman, Claudia Schiffer, Cindy Crawford, dan Christy Turlington.

 Berikut empat penyebab Revlon mengalami kebangkrutan:

1. Lambat beradaptasi dengan perubahan selera kecantikan

Revlon telah menjadi produk populer di rak-rak toko selama beberapa dekade. Namun dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan berjuang dengan hutang yang besar. Selain itu, perusahaan juga gagal mengantisipasi perubahan selera kecantikan sehingga kalah bersaing dengan kompetitor baru.

Perusahaan lambat beradaptasi dengan pergeseran selera perempuan dari kosmetik warna cerah, seperti lipstik merah, ke warna yang lebih kalem mulai tahun 1990-an.

2. Kalah saing dengan brand selebriti

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...