Wamen BUMN: Belum Ada Rencana IPO Inalum

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.
25/1/2023, 06.51 WIB

Kementerian BUMN menyampaikan belum berencana untuk melakukan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) pada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) setelah perusahaan melaksanakan pemisahan atau split-off dari holding BUMN pertambangan, Mining Industry Indonesia atau MIND ID pada akhir Desember 2022.

"Belum ada rencana untuk IPO," kata Wakil Menteri BUMN Nugraha Pahala Mansury kepada wartawan di Gedung Nusantara I DPR pada Selasa (24/1).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 Tahun 2022 tentang Pengurangan Penyertaan Modal Negara pada PT Inalum, perusahaan tidak lagi memiliki kepemilikan saham pada PT Antam, PT Timah, PT Bukit Asam, dan PT Freeport Indonesia. PP itu juga menjabarkan nilai pengurangan modal negara di Inalum mencapai Rp 48,7 triliun.

Kementerian BUMN juga menyetujui pengurangan modal dasar PT Inalum melalui Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham No.SR-022/MBU/1/2023 tanggal 18 Januari 2023. Keputusan itu menyetujui para pemegang saham untuk mengurangi modal dasar perusahaan dari Rp 216,71 triliun menjadi Rp 21,72 triliun.

Sementara modal ditempatkan dan disetor dari semula Rp 54,17 triliun turun menjadi Rp 5,4 triliun melalui pengambilan saham-saham yang diinbrengkan sebagai tambahan penyertaan modal negara.

Lebih lanjut, kata Pahala, PT Inalum bakal mengambil langkah untuk menarik permodalan lewat penerbitan surat utang negara (SUN) valuta asing atau global bond serta pendanaan yang bersumber pada keuangan mandiri perusahaan.

“Permodalannya nanti bisa dilakukan melalui sendiri, bisa juga melalui penerbitan global bond dan mekanisme lainnya,” ujar Pahala.

Lewat manuver reorganisasi di tubuh PT Inalum, kini perusahaan ditugasi operasi khusus untuk menunjang program hilirisasi komoditas pertambangan mineral di Tanah Air.

“Itu bagian dari split off supaya memang Inalum lebih fokus kepada pengembangan untuk bisa melakukan produksi aluminium sehingga apa yang disampaikan Bapak Presiden pengembangan bauksit menjadi alumina dan aluminium bisa makin ditingkatkan,” kata Pahala.

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan MIND ID, Niko Chandra, menegaskan bahwa PT Inalum masih menjadi bagian dari MIND ID. Belakangan, rencana pemisahan atau split-off Inalum direvisi menjadi istilah reorganisasi.

Langkah pemerintah yang tetap memosisikan Inalum sebagai bagian dari MIND ID belakangan juga mengubah rencana holding untuk menargetkan penawaran saham perdana Inalum sebagai anak usaha akhir 2022.

Awalnya, IPO akan digelar setelah pemisahan Inalum dari induk perusahaan, yakni MIND ID rampung pada tahun ini. Namun, merespons potensi pembatalan IPO Inalum, Niko tak banyak memberi tanggapan. Dia hanya mengatakan bahwa holding akan mengubah strategi pendanaan perusahaan.

"Dalam strategi pendanaan ke depan, akan dilaksanakan berdasarkan arahan, bimbingan dan dukungan dari Kementerian BUMN selaku pemegang saham Grup MIND ID," ujar Niko.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu