IHSG Diprediksi Tembus 7.000 di Februari, Mirae Jagokan Saham Ini

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Penulis: Zahwa Madjid
10/2/2023, 07.59 WIB

PT Mirae Asset Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan tren penguatan dan melaju di rentang 6.816 sampai dengan 7.000 pada Februari ini.

Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta mengungkapkan, terdapat sejumlah katalis yang menjadi penggerak bursa saham Tanah Air. Pertama, mulai meredanya tingkat inflasi baik di global maupun nasional. 

Meredanya inflasi membuat otoritas bank sentral, baik The Fed maupun Bank Indonesia mulai meredam untuk menaikkan suku bunga acuan ke depan. Dengan iklim yang lebih kondusif, IHSG yang mulai stabil menguat sejak awal tahun diprediksi akan terus melanjutkan penguatannya.

Nafan menyebut, secara teknikal indikator Stochastic dan RSI yang masih positif membuat prediksi IHSG akan melanjutkan tren kenaikan (bullish) dengan rentang pergerakan 6.816-7.000 untuk Februari. 

"Dari enam sektor yang masih underperform indeks, sektor yang memiliki potensi terbesar untuk outperform IHSG yaitu keuangan dan barang konsumsi cyclical," kata dia.

Senior Research Analyst Mirae Asset, Robertus Hardy berpendapat, kondisi ekonomi tahun ini masih akan positif bagi sektor otomotif dan telekomunikasi dibanding sektor lainnya. 

Untuk sektor telekomunikasi, ia menyebutkan, belanja komunikasi dan data masyarakat akan bertumbuh pada tahun pemilu dan masa persiapannya seperti sekarang. Bagi para investor, Robertus merekomendasikan trading buy saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.500 per saham.

“Untuk sektor otomotif, tahun politik biasanya akan memicu peningkatan mobilisasi masyarakat," ujar Robertus.

"Ditambah potensi adanya insentif rencana pemberian subsidi dari pemerintah bagi motor dan mobil listrik yang membuat kami optimis sektor tersebut dapat menjadi pilihan di tengah tahun politik dan ancaman inflasi."

Selain saham TLKM, Robertus pun merekomendasikan saham anak usaha emiten telekomunikasi tersebut yang bergerak dalam bidang menara yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL). Sedangkan saham otomotif, disarankan PT Asra International Tbk (ASII).

“Yang menarik dari TLKM itu anak usahanya yang bergerak di bidang tower,” ucap Robertus.

Reporter: Zahwa Madjid