Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melanjutkan tren kenaikan pada perdagangan Kamis (8/6), hari ini. Analis memperkirakan IHSG akan melaju di rentang 6.630-6.650.
Sebelumnya, Rabu kemarin (7/6), IHSG ditutup naik 0,01% ke posisi 6.619,75 dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,29 triliun dengan kapitalisasi pasar IHSG senilai Rp 9.388 triliun.
Phintraco Sekuritas mengatakan walau diprediksi menguat, sayangnya pergerakan IHSG masih dibayangi oleh sentimen negatif eksternal. Seperti nilai ekspor Tiongkok turun 7,5% secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei 2023. Penurunan lebih dalam dari perkiraan yaitu merosot 0,4% yoy.
Masih dari regional, pasar mengantisipasi realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2023 di Jepang hari ini waktu setempat. Lalu disusul dengan rilis pertumbuhan ekonomi Euro Area di kuartal pertama 2023.
"Pertumbuhan ekonomi Euro Area diperkirakan melambat ke 1,2% yoy dari 1,8% yoy di Q4-2022," demikian tertulis dalam risetnya, Kamis (8/6).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Sementara itu, Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan level support IHSG diprediksi akan berada di 6.542, 6.509 dan 6.480. Sedangkan level resistance berada di 6.659, 6.719 dan 6.767.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan untuk hold atau buy on weakness pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan rentang harga 1.920-1.960. Selanjutnya, hold atau trading buy pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan rentang harga 6.550-6.650.
Investor juga direkomendasikan untuk hold atau take profit sebagian pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di harga 9.200.
Lalu ia pun merekomendasikan hold atau buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan rentang 4.780-4.880. Lalu, hold atau buy on weakness pada saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rentang harga 4.700-4.800.