Wall Street ditutup melemah Senin (27/6). Analis menilai, investor berhati-hati bertaruh pada aset berisiko karena sentimen pemberontakan tentara bayaran Rusia.

Pemberontakan tentara bayaran Rusia menimbulkan pertanyaan tentang masa depan Presiden Vladimir Putin. Sementara Putin pada Senin mengucapkan terima kasih kepada tentara bayaran dan komandan yang mundur untuk menghindari pertumpahan darah.

Selain itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat atau AS mengatakan situasi di Rusia tetap dinamis. 

Akibat kondisi tersebut, Wall Street tertekan. Saham dengan bobot terbesar pada indeks utama, seperti Meta Platforms Inc, Alphabet Inc dan Tesla Inc turun tajam.

Pekan lalu, saham AS tertekan setelah reli baru-baru ini, dengan saham teknologi di Nasdaq tertekan setelah naik selama delapan minggu.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail