Pasar Modal Indonesia Himpun Dana Rp 157 T, Terbesar ke-4 di Dunia

Dok. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara launching Journalist Class. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) menyelenggarakan Journalist Class guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi wartawan media massa khususnya mengenai sektor jasa keuangan (30/08/2022).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
1/8/2023, 18.29 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebutkan ada aliran dana masuk dari investor non residen sebesar Rp 20,4 triliun secara year to date.

Seiring dengan itu, OJK juga mencatat adanya tren pertumbuhan jumlah investor per 27 Juli 2023 sebesar 10,55% year to date mencapai 11,4 juta investor. Adapun Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguat 0,72% per 28 Juli 2023. 

“Lalu untuk penghimpunan dana melalui pasar modal hingga 28 Juli 2023 meningkat hingga mencapai Rp 157,1 triliun. Dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 48 emiten,” ujar Mahendra dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (1/8).

Nilai emisi emiten IPO tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian sepanjang tahun 2022 sekaligus menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ke empat secara global di semester pertama 2023.

Sementara pada pipeline, terdapat 105 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 74,86 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 71 perusahaan.

IKNB

Di acara yang sama, Mahendra menyebutkan dari sektor industri keuangan non bank (IKNB), akumulasi pendapatan premi sektor asuransi hingga Juni 2023 mencapai Rp 150,1 triliun. 

Pertumbuhan akumulasi premi asuransi jiwa itu turun 9,8% dengan nilai sebesar Rp 86 triliun. Namun demikian, akumulasi premi asuransi umum tumbuh positif 7,57% menjadi Rp 50,8 triliun. 

“Sementara itu, nilai outstanding pertumbuhan piutang pembiayaan dalam tren naik menjadi 16,37% pada Juni 2023 dari Mei 16,38%, menjadi sebesar Rp 444,5 triliun. Itu didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh 32,5% dan 17,6% secara tahunan,” ujar Mahendra.

Profil risiko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio kredit bermasalah 2,67%. Permodalan di sektor IKNB terjaga dengan industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan rasio kecukupan modal di atas ambang batas, masing-masing sebesar 467,8% dan 314,1%. Begitu pula pada gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,27 kali.

Reporter: Zahwa Madjid