Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,27% ke level 6.909 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (28/8).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 4,98 triliun dengan volume 14,77 miliar saham dan frekuensi sebanyak 722.155 kali.
Tercatat 230 saham terkoreksi, 277 saham menguat, dan 227 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 10.231 triliun.
Sementara itu, bursa asia seluruhnya menguat. Adapun Nikkei 225 naik 1,66%, Hang Seng meningkat 1,4%, Shanghai Composite naik 1,64%, dan Straits Times menanjak 1,04%.
Analis Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengatakan, terdapat beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Dari dalam negeri, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan melaporkan hingga saat ini, dana yang terkumpul untuk penanganan perubahan iklim berjumlah US$ 500 juta atau setara Rp 7,66 triliun.
Dana tersebut dapat bertambah hingga US$ 4 miliar dari dukungan Asian Development Bank (ADB), World Bank, termasuk pemerintah Indonesia. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk mempensiunkan pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonesia dalam waktu dekat, dengan target 1,5 gigawatt (GW) PLTU yang akan dihentikan pada tahap awal. Adapun Indonesia masih memiliki target penurunan emisi karbon dengan kebutuhan dana sebesar US$ 281 miliar.
"Dari mancanegara, sentimen konsumen di Amerika Serikat (AS) versi University of Michigan lebih rendah menjadi 69,5 pada Agustus 2023, dari perkiraan awal 71,2," tulisnya dalam riset, Senin (28/8).
Untuk ekspektasi inflasi di tahun 2023 naik menjadi 3,5% dari 3,3% dan prospek untuk lima tahun terakselerasi menjadi 3% dari 2,9%. Dari Asia, inflasi di Jepang turun menjadi 2,90% pada Agustus 2023 dari 3,20% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu inflasi inti naik 2,8% secara tahunan pada Agustus 2023. Dengan demikian, inflasi inti berada di atas target inflasi 2% selama 15 bulan beruntun, serta mengindikasikan tekanan inflasi masih cukup tinggi di Jepang.
Di sisi lain, mayoritas sektor perdagangan bursa Tanah Air berada di zona hijau. Dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,32%.
Saham di sektor industri dasar yang naik misalnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 6,89% atau 70 poin menjadi Rp 1.100 per saham. Lalu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) terkerek 1,33% atau 100 poin menjadi Rp 7.600 per saham. Selanjutnya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 0,25% atau 5 poin ke level Rp 1.995.