Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUSPLB PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyetujui aksi korporasi berupa pelaksanaan pemecahan saham beredar atau stock split dengan rasio 1:2.
Dengan keputusan tersebut, nilai nominal per saham seri A Dwiwarna dan seri B berubah dari sebesar Rp 7.500 menjadi Rp3.750. Hal ini deengan ketentuan yaitu 1 saham Seri A Dwiwarna tetap dipertahankan sebagai saham Seri A Dwiwarna milik Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 3.750.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan aksi korporasi tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan minat investor ritel untuk berinvestasi pada saham perseroan sekaligus memberikan dorongan positif pada perkembangan pasar modal di tanah air.
"Dengan rasio tersebut, basis investor dapat lebih diperluas seiring dengan harga saham perseroan yang lebih terjangkau terutama bagi investor perorangan atau ritel," kata Royke dalam konferensi pers RUPSLB Tahun 2023 BNI secara virtual, Selasa (19/9). Dia juga mengatakan langkah ini diharapkan berdampak positif pada aktivitas perdagangan di bursa efek, sehingga mendorong likuiditas saham perseroan.
Adapun dalam tiga tahun terakhir, saham perseroan telah mendapat respons positif dari para investor. Harga saham perseroan pada penutupan perdagangan tanggal 31 Agustus 2023 tercatat di level Rp 9.175 per lembar, meningkat sebesar 79,9% dari posisi yang sama tiga tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga saham perseroan meningkat sebesar 7,6%. Peningkatan ini lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan sebesar 3,1% secara tahunan (year on year/yoy) dan Indeks LQ-45 yang juga melemah 5,9 yoy per tanggal 31 Agustus 2023.
Dari segi volume perdagangan di BEI, selama periode Januari hingga Agustus 2023, saham perseroan memiliki rata-rata volume transaksi harian sebesar Rp 256 miliar.
"Aksi korporasi tersebut tidak mempengaruhi kecukupan modal dan kinerja keuangan perseroan," tutur Royke. Dia menilai, aksi stock split ini tidak akan menyebabkan dilusi atau penurunan jumlah kepemilikan saham oleh pemegang saham perusahaan.
Dengan aksi korporasi ini, lanjut Royke, jumlah lembar saham BNI yang beredar akan meningkat secara proporsional. Sedangkan, nilai nominal dan nilai pasar dari setiap lembar saham akan menyesuaikan secara proporsional.
Berikut jadwal stock split BNI:
- Permohonan persetujuan prinsip ke BEI : Senin, 24 Juli 2023
- Persetujuan prinsip BEI : Kamis, 26 Juli 2023
- Pemberitahuan kepada OJK mengenai rencana RUPS : Jumat, 4 Agustus 2023
- Pengumuman RUPS dan keterbukaan informasi rencana stock split : Jumat, 11 Agustus 2023
- Usulan mata acara rapat dari pemegang saham: Senin, 21 Agustus 2023
- Recording Date pemegang saham yang berhak hadir RUPS: Jumat, 25 Agustus 2023
- RUPS: Selasa, 19 September 2023
- Ringkasan risalah RUPS: Kamis, 21 September 2023
- Penerimaan pemberitahuan perubahan AD dari Kemenkumham: Kamis, 21 September 2023