Sepekan Sejak Diluncurkan, Bursa Karbon Masih Sepi Transaksi
Bursa karbon sudah sepekan berjalan sejak diluncurkan pertama kali pada Selasa (26/9). Namun, nilai transaksi perdagangan karbon tidak berubah sejak debut perdana hingga penutupan perdagangan hari ini pukul 15.00 WIB yakni Rp 29,2 miliar.
Saat pertama diluncurkan, total volume hingga akhir perdagangan yaitu sebanyak 459,95 tCO2. Lalu total transaksi yaitu 27 transaksi dengan 15 total pembeli, serta satu penjual.
Lalu, transaksi di pasar reguler yaitu 17 kali, pasar negosiasi sebanyak 3 kali, dan pasar lelang yakni 2 kali. Total pengguna jasa atau user saat itu yaitu 16 pengguna jasa. Sementara, harga pembukaan pasar reguler yakni Rp 69.600 dan harga penutupan pasar reguler Rp 77.000.
Melansir situs resmi IDX Carbon, hanya satu yang berubah yaitu pengguna jasa bertambah satu menjadi 17 dari sebelumnya hanya 16. Namun Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara belum mengumumkan siapa pengguna jasa yang baru.
Dalam laporan penutupan perdagangan Selasa (3/10) ini belum ada perubahan bahkan tidak tampak adanya transaksi yang bertambah.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik sebelumnya mengatakan sedang ada proses beberapa calon pengguna jasa baru baik dari sisi penjual maupun pembeli. Selain itu, Jeffrey mengakui untuk saat ini transaksi bursa karbon memang tidak selikuid seperti bursa saham.
"Sosialisasi dan pertemuan masih kami lakukan dengan peruahaan potensial. Diharapkan nantinya permintaan dan persediaan akan cukup banyak sehingga bursa karbon akan likuid," katanya kepada wartawan, dikutip Selasa (3/10).
Adapun, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar juga sebelumnya menyebut 99 PLTU itu setara 86% dari PLTU dari yang beroperasi di Indonesia berpotensi melakukan transaksi bursa karbon.
"Harapan kami agar PLTU dapat mulai bertransaksi melalui bursa karbon, tahun ini juga," kata Mahendra. Selain subsektor PLTU, nantinya perdagangan bursa karbon di Indonesia juga akan diramaikan sejumlah sektor lain seperti sektor kehutanan, kehutanan, migas, industri umum dan sektor kelautan.